Debat Pilkada Tangsel: Putri Wapres Ma’ruf Amin ‘Skakmat’ Petahana Benyamin, Bicara 60 Persen Warga Ingin Ganti Pemimpin
Paslon Pilkada Tangsel nomor urut 2 Siti Nur Azizah-Ruhamaben

Bagikan:

JAKARTA - Pasangan calon wali kota-wakil wali kota Tangerang Selatan (Tangsel) nomor urut 3 Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan bertanya soal pakem memilih pemimpin yang punya keyakinan atau berlatarbelakang sama. Paslon nomor urut 2 Siti Nurazizah-Ruhamaben balik menyebut fakta keinginan warga Tangsel ingin wali kota baru. 

“Isu kepemimpinan dalam kehidupan beragam, seperti memilih pemimpin sekeyakinan, satu suku yang menimbulkan disharmonis. Bagaimana pandangan paslon 2,” kata calon wakil walkot Pilar Saga Ichsan dalam debat Pilkada Tangsel, Kamis, 3 Desember. 

Calon wali kota Tangsel nomor urut 2 Siti Nurazizah menegaskan standardisasi seorang pemimpin. Menurutnya, tak bisa sembarang orang didaulat menjadi pemimpin apalagi harus mengelola kota. 

“Tentu kalau kita bicara soal kepemimpinan, kita tahu pemimpin itu adalah yang harus dalam satu pemerintah tentu yang harus melayani, yang mau mengayomi, melindungi, tidak hanya mayoritas tapi minoritas termasuk juga yang marginal,” kata Azizah dalam debat Pilkada Tangsel.

Putri Wakil Presiden Ma’ruf Amin lantas berbicara soal isu kepemimpinan yang mestinya didasari semangat menjadi pemimpin yang membawa kebaikan bagi banyak orang.

“Dalam agama disebutkan pemimpin tidak boleh pandang, tidak boleh diskriminasi. Keutamaan (seorang pemimpin) membuat kemaslahatan, harus ada pemerataan kemajuan dan kesejahteraan sehingga tumbuh rasa keadilan di masyarakat. Poin penting pemimpin harus untuk semua tanpa diskrimnasi,” tegas Azizah.

Pasangan Azizah, Ruhamaben menyebut kepemimpinan harus didasari hal utama yakni integritas. Integritas ini menurutnya terekam dalam track record. Tapi kapasitas, kapabilitas termasuk tingkat penerimaan atau akseptabilitas disebut Ruhama menjadi faktor lain yang menentukan.

“Berdasarkan masukan masyarakat, di Tangsel butuh kepemimpinan yang baru. Ini kita tidak tahu kenapa, tapi masukan masyarakat banyak harapan yang tidak terpenuhi, salah satunya ketimpangan-ketimpangan sosial, ketimpangan  pembangunan ini sangat dirasakan di kota Tangsel. Sangat berbeda di utara wilayah yang dikembangkan pengembang dengan wilayah yang jauh dari pengembang,” beber Ruhama. 

Jawaban ini ditanggapi calon wakil walkot pasangan Benyamin Davnie, Pilar Saga Ichsan. Menurutnya pemimpin memang harus berpengalaman. Benyamin merupakan wakil wali kota Tangsel yang berstatus cuti karena berkontestasi di Pilkada.

“Berarti apa yang disampaikan Ruhamaben betul sekali, memilih pemimpin harus yang berpengalaman dan berintegritas. (Tangsel) dengan indeks pembangunan manusia salah satu tertinggi di Indonesia, angka kemiskinan salah satu terendah di Indonesia, bahwa pemimpin harus melanjutkan dan dilanjutkan orang yang berpengalaman,” kata Pilar dalam debat Pilkada Tangsel.

Respons Pilar ditanggapi lagi putri Ma’ruf Amin, Azizah. Dia balik bicara fakta soal keinginan masyarakat Kota Tangsel untuk kepala daerah yang baru. 

“Bicara kota Tangsel 60 persen masyarakat menginginkan adanya perubahan. Perubahan tidak  hanya program tapi juga soal kepemimpinan, kepemimpinan yang diharapkan masyarakat yang amanah dan visioner, yang bisa mampu membawa Tangsel lebih baik. Merata kemajuan dan juga kesejahteraan  sehingga bisa menumbuhkan rasa keadilan rasa aman juga damai,” tegas Azizah dalam debat Pilkada Tangsel.