Bagikan:

MAMUJU - Bupati Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) Sutinah Suhardi Duka meminta agar makanan untuk pengungsi banjir bandang di Kecamatan Kalukku dipastikan terjamin.

"Pastikan selalu makanan untuk pengungsi korban banjir Kalukku, terjamin serta selalu tersedia, dan tidak boleh ada pengungsi kesulitan makanan," kata Bupati Sutinah dilansir ANTARA, Kamis, 13 Oktober.

Petugas pemerintah di Mamuju yang telah membangun dapur umum harus memastikan dan mendistribusikan dengan baik kepada pengungsi, agar mereka mendapatkan makanan yang disajikan.

"Pemerintah di Mamuju juga akan memastikan dapur umum, tidak kekurangan persediaan makanan untuk pengungsi, karena saat ini pengungsi banjir sangat butuh makanan," katanya.

Dia mengatakan, pengungsi banjir di Kecamatan Kalukku juga mulai diserang seperti diare sehingga pemerintah di Mamuju telah mendirikan pos pelayanan kesehatan.

"Sebanyak 15 petugas medis telah diturunkan memberikan pelayanan medis untuk korban banjir di Kecamatan Kalukku dan pelayanan medis telah diberikan kepada masyarakat," katanya.

Bupati mengatakan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan seluruh pihak untuk memberikan penanganan banjir di Mamuju yang saat ini sudah ditetapkan dalam status tanggap darurat

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulbar sebanyak delapan rumah warga dilaporkan hanyut pada sejumlah desa di Kecamatan Kalukku diantaranya sebanyak empat unit rumah hanyut di Desa Sondoang.

Selain itu tiga rumah hanyut di Kelurahan Sinyonyoi Selatan, kemudian satu rumah hanyut dan satu tertimbun serta tiga tiang listrik tumbang di Desa Pammulukan.

BPBD Sulbar juga mencatat sejumlah sekolah, Puskesmas dan kantor desa serta sejumlah pelayanan umum lainnya, kemudian rumah ibadah, terdampak banjir tersebut.

Berdasarkan data sementara pemerintah di Mamuju, sedikitnya 1.625 rumah terdampak banjir dan mengalami kerusakan sementara sekitar 5.271 jiwa dalam penanganan pemerintah Mamuju sebagai pengungsi.

Banjir di Kecamatan Kalukku yang terjadi pada Selasa (11/10) sekitar pukul 14.00 WITA juga memutus akses jalan sejumlah desa dan merusak areal perkebunan dan pertanian masyarakat.