SUMUT - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat banjir bandang yang melanda di dua kecamatan di Tapanuli Utara, Sumatera Utara, mengakibatkan 500 orang mengungsi.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tapanuli Utara Bonggas Freddy Pasaribu mengatakan, banjir bandang yang terjadi pada Minggu 29 Desember melanda Kecamatan Pahae Jae dan Kecamatan Siatas Barita.
"Ada dua kecamatan yang terdampak banjir bandang itu. Data sementara Kecamatan Pahae Jae ada 500 orang yang mengungsi. Sementara Kecamatan Siatas Barita masih dilakukan pendataan," ujar Bonggas Freddy saat dihubungi di Medan, Senin.
Menurut dia, Kecamatan Pahae Jae merupakan wilayah yang paling parah terdampak banjir bandang tersebut. Pihaknya bersama pemangku kebijakan terkait mencatat sebanyak 77 rumah terdampak.
"Sedangkan di Kecamatan Siatas Barita ada beberapa rumah, dan yang paling parah ada tiga rumah. Saat ini di kecamatan itu masih dilakukan pembersihan," kata dia.
Atas kejadian itu, pihaknya bersama pemangku kebijakan terkait terus melakukan berbagai upaya termasuk mendirikan tenda pengungsi dan dapur umum.
"Sementara tenda pengungsi yang didirikan pascabanjir bandang tersebut berada di Kecamatan Pahae Jae," katanya.
BACA JUGA:
Ia mengatakan pihaknya akan kembali mendirikan tenda pengungsi jika masyarakat terdampak banjir bandang yang mengungsi terus bertambah.
"Kami mendirikan satu tenda pengungsi. Akan tetapi, jika masyarakat minta akan kita sediakan. Kita pastikan tenda pengungsinya ada," ujar dia.
Hingga saat ini, kata dia, pihaknya terus melakukan berbagai upaya serta memperkuat koordinasi dalam menghadapi potensi banjir bandang susulan.
Ia juga mengimbau masyarakat, khususnya yang bermukim di sekitar lokasi rawan bencana alam agar meningkatkan kewaspadaan dini.
"Tidak ada korban jiwa akibat banjir bandang itu, tetapi satu orang luka ringan akibat terpeleset," ujarnya.