JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo berujar, saat ini pemulihan ekonomi nasional sedang berlangsung. Bahkan menurutnya, diperkirakan pertumbuhan ekonomi bakal semakin meningkat.
Perry memprediksi ekonomi Indonesia akan tumbuh mencapai 4,8 hingga 5,8 persen pada tahun depan. Proyeksi yang dikeluarkan Bank Indonesia tersebut, angkanya jauh lebih tinggi dibanding dengan prediksi pemerintah yang berkisar di angka 5 persen.
"Pertumbuhan ekonomi juga meningkat di seluruh daerah, didukung kenaikan ekspor dengan perbaikan ekonomi global, konsumsi dengan stimulus belanja sosial dari pemerintah, investasi dengan stimulus belanja modal, dan investasi swasta dengan Undang-Undang (UU) Cipta Kerja. Serta meningkatnya mobilitas manusia dengan vaksinasi," katanya, dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2020, Kamis, 3 Desember.
Lebih lanjut, Perry mengatakan, peningkatan konsumsi rumah tangga ini memang merupakan kabar baik. Pasalnya, konsumsi rumah tangga merupakan motor penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Membaiknya konsumsi rumah tangga tersebut sejalan dengan stimulus belanja sosial yang digulirkan oleh pemerintah lewat program jaring pengaman sosial dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN).
BACA JUGA:
Perry menjelaskan, pemulihan ekonomi nasional di 2021 dapat terwujud dengan penguatan sinergi melalui satu prasyarat dan lima strategi. Adapun, satu prasyarat yang dimaksud adalah vaksinasi dan disiplin protokol COVID-19.
Sementara lima strategi respons kebijakan adalah, pertama, pembukaan sektor produktif dan aman. Kedua, percepatan stimulus fiskal. Ketiga, peningkatan kredit dari sisi permintaan dan penawaran.
"Keempat, keberlanjutan stimulus moneter dan makroprudensial. Kelima, digitalisasi ekonomi dan keuangan, khususnya UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah)," ujarnya.