Bagikan:

JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, generasi muda Indonesia atau kaum milenial bakal menjadi sumber penciptaan wirausaha yang unggul atau new UMKM. Milenial dinilai punya kiprah untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa dan ekonomi di masa depan.

"Kiprah milenial dapat kita lihat dari sekarang, pada berbagai bidang, untuk menjadi UMKM bangkit sebagai kekuatan ekonomi baru. Milenial yang memiliki jiwa tangguh dan budaya kewirausahaan tinggi juga akan menjadi sumber penciptaan entrepreneur unggul," katanya, dalam pembukaan acara Karya Kreatif Indonesia seri III, Jumat, 20 November.

Tak hanya itu, Perry berujar, kaum milenial yang mendominasi usia produktif ini juga mampu mengangkat usaha mikro kecil dan menengah go global. Sebab, mereka sudah terbiasa menggunakan gawai.

Apalagi, kata dia, saat ini UMKM harus kreatif memahami selera pasar dan mengembangkan metode pemasaran termasuk pemasaran digital di masa pandemi COVID-19 ini.

"Di era new normal, akselerasi digital menjadi solusi untuk menjadikan UMKM Indonesia menjadi new UMKM sebagai sumber pertumbuhan baru ekonomi kita menuju Indonesia baru," tuturnya.

Bank Indonesia, kata Perry, juga sudah bersinergi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk terus mengembangkan UMKM melalui penerapan 3 pilar. Pertama, korporatisasi sebagai upaya penguatan kelembagaan UMKM.

Kedua, kapasitas yang diarahkan untuk peningkatan kemampuan UMKM dalam penciptaan nilai tambah di era digital. Terakhir, pembiayaan untuk memperluas akses keuangan UMKM.

"Sebagai generasi penerus bangsa, milenial akan menjadi motor penggerak new UMKM di masa kini maupun masa depan. Milenial yang cinta produk dalam negeri akan jadi potensi pasar yang sangat besar bagi para UMKM kita," ucapnya.

Perry mengatakan, untuk mendorong UMKM, BI berkoordinasi dengan kementerian/lembaga, pegiat UMKM, asosiasi, desainer dan stakeholder terkait lainnya dalam menyelenggarakan pagelaran Karya Kreatif Indonesia (KKI).

Rangkaian KKI seri I dan II telah memiliki pencapaian. Jumlah pengunjung lebih dari 53.000 yang terdiri dari 379 UMKM, meliputi 127 UMKM kain, 75 UMKM kerajinan, dan 177 UMKM makanan dan minuman.

Sedangkan, kata Perry, jumlah penjualan mencapai Rp10,5 miliar, pencapaian business matching Rp113,2 miliar, pembiayaan Rp4,7 miliar, dan diikuti oleh 16 pembeli dari enam untuk memberikan business matching dan business deal dari Singapura, Italia, Australia, Korea, Jepang, dan China.

Perry berujar, di seri ketiga ini, KKI mengambil tema UMKM sahabat milenial, sebagai tindak lanjut dari arahan presiden pada pembukaan KKI 2019 lalu, yang mendorong produk UMKM ke pasar digital untuk merambah pasar luar negeri.