Bagikan:

JAKARTA - Beberapa hari sebelum masa jabatannya berakhir pada 16 Oktober, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kerap melakukan peresmian atau gunting pita sejumlah pembangunan infrastruktur yang belum selesai.

Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menilaihal ini menunjukkan Anies tidak ingin program kerja yang ia rancang diklaim oleh orang lain, yakni Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono yang akan menggantikannya.

"Soal gunting pita, ya itu memang gunting pita saja. Mau selesai atau tidak pun diresmikan (oleh Anies). Pekerjaan yang sudah dia mulai tidak boleh diklaim oleh orang lain," kata Gembong di gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis, 13 Oktober.

"Khawatirnya, 'jangan sampai keringat sayananti diresmikan oleh Heru sebagai Pj gubernur. Enggak boleh. Maka, sebelum Heru datang, Saya resmikan dulu walaupun belum jadi'," lanjut Gembong.

Padahal, seharusnya Anies menerima fakta bahwa memang masih ada program pembangunan yang belum bisa diselesaikan saat kepemimpinannya di Jakarta yang sebentar lagi akan berakhir.

"Tidak ada yang bisa diresmikan beberapa hari sampai tanggal 16 besok karena memang belum ada yang selesai," ujarnya.

Sebagai informasi, terdapat beberapa program pembangunan yang diresmikan Anies meski belum tuntas dikerjakan.

Di antaranya adalah program Jakarta Recycling Center (JRC) sebagai Pusat Edukasi Jakarta Sadar Sampah di Jakarta Selatan pada Rabu, 5 Oktober lalu. Terdapat 3 tempat pembuangan sampah yang dibangun dan ditargetkan selesai pada Desember 2022.

Kemudian, pembukaan praresmi fasilitas pengolahan sampah landfill mining dan RDF Plant di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, pada Senin, 10 Oktober. Pengerjaan ini ditargetkan baru akan selesai pada Desember 2022.

Selanjutnya, soft launching penataan Taman Semanggi pada Rabu, 13 Oktober lalu. Saat ini realisasi pekerjaan penataan masih mencapai 73,37 persen. Sementara, penataan Taman Semanggi ditargetkan baru akan selesai pada 30 Oktober 2022.