JAKARTA - Inggris jadi negara pertama di dunia yang menyetujui vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19 untuk digunakan. Inggris juga telah menyatakan vaksin akan diluncurkan pekan depan.
Pengumuman itu disampaikan Rabu, 2 Desember. Vaksin dipandang sebagai kesempatan terbaik bagi dunia untuk kembali ke keadaan normal, mengakhiri pandemi global yang telah menewaskan hampir 1,5 juta orang.
Vaksin juga disebut-sebut sebagai harapan meningkatkan keberdayaan ekonomi global yang karut-marut sepanjang tahun. "Vaksin akan tersedia di seluruh Inggris mulai minggu depan," pemerintah Inggris, dalam keterangan yang dikutip CNA hari ini.
"Pemerintah hari ini telah menerima rekomendasi dari Badan Pengatur Obat dan Produk Kesehatan (MHRA) independen untuk menyetujui vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech untuk digunakan."
Komite vaksin Inggris akan memutuskan mana kelompok prioritas yang akan mendapat suntikan pertama. Sejauh ini, penghuni panti jompo, staf kesehatan dan perawatan, orang tua dan mereka yang secara klinis sangat rentan disebut jadi prioritas.
Pfizer-BioNTech dan perusahaan bioteknologi AS, Moderna telah melaporkan temuan awal tentang efektivitas lebih dari 90 persen dalam uji coba vaksin mereka. Angka itu menunjukkan tingkat yang sangat tinggi, yang keduanya didasari pada teknologi messenger RNA (mRNA) baru.
BACA JUGA:
Pfizer mengatakan otorisasi penggunaan darurat Inggris menandai momen bersejarah dalam perang melawan COVID-19.
"Otorisasi ini adalah tujuan yang telah kami upayakan sejak kami pertama kali menyatakan bahwa sains akan menang, dan kami memuji MHRA atas kemampuan mereka untuk melakukan penilaian yang cermat dan mengambil tindakan tepat waktu untuk membantu melindungi masyarakat Inggris," kata CEO Albert Bourla.
"Saat kami mengantisipasi otorisasi dan persetujuan lebih lanjut, kami fokus untuk bergerak dengan tingkat urgensi yang sama untuk secara aman memasok vaksin berkualitas tinggi di seluruh dunia."
Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mengatakan program itu akan dimulai awal minggu depan. Rumah sakit, kata dia, sudah siap menerimanya. "Ini kabar yang sangat bagus," kata Hancock.