Diduga Retas Perangkat Lunak Ujian Masuk Bersama, Biro Investigasi India Tangkap Pria Rusia
Ilustrasi. (Pixabay/4711018)

Bagikan:

JAKARTA - Badan investigasi federal India menangkap seorang warga negara Rusia, karena dicurigai meretas perangkat lunak yang digunakan dalam tes rekayasa nasional yang kompetitif.

Biro Investigasi Pusat menangkap Mikhail Shargin pada Hari Senin ketika ia tiba di Bandara Delhi dari Kazakhstan. Penangkapannya terkait dengan kebocoran kertas Ujian Masuk Bersama tahun lalu.

Ujian Masuk Bersama adalah salah satu yang paling bergengsi di India, melibatkan kandidat yang ingin meraih gelar sarjana di perguruan tinggi teknik, teknologi, arsitektur dan perencanaan.

Lebih dari 700.000 siswa mendaftarkan diri untuk mengikuti Ujian Masuk Bersama. Namun, kurang dari 4 persen yang berhasil.

Pada Bulan September 2021, polisi mengajukan kasus terhadap sebuah perusahaan swasta, direkturnya dan tiga karyawan serta individu swasta, karena memanipulasi ujian online untuk membantu kandidat mendapatkan penerimaan dengan imbalan uang.

Biro sebelumnya menangkap tujuh orang, termasuk dua direktur lembaga swasta yang berbasis di Noida, sehubungan dengan kasus tersebut dan menemukan keterlibatan warga negara asing.

Dikatakan, Shargin dicurigai sebagai orang yang merusak perangkat lunak iLeon, sistem yang digunakan dalam ujian.

"Mereka menjawab kertas pertanyaan calon yang dicurigai melalui akses jarak jauh dari pusat ujian terpilih di Sonepat Haryana," kata biro tersebut, melansir The National News 4 Oktober.

"Ditemukan bahwa terdakwa mengumpulkan lembar isian 10 dan 12 kandidat bersama dengan rincian login mereka dan cek yang sudah lewat. Mereka masing-masing menagih sekitar satu hingga dua juta rupee setelah konfirmasi penerimaan," ungkap biro itu.

India, rumah bagi lebih dari 6.000 institut teknik yang disetujui pemerintah, menghasilkan jumlah insinyur terbesar di dunia.

Jurusan teknik dan teknologi menarik hampir 2,4 juta siswa ke perguruan tinggi negeri dan swasta setiap tahun, menurut Kementerian Pengembangan Sumber Daya Manusia.

Diketahui, jumlah pelamar yang besar, perguruan tinggi swasta yang mahal dan kursi yang terbatas di perguruan tinggi negeri, menyebabkan persaingan yang ketat.