Alutsista Terbaru TNI, Ini 5 Terupdate
Kapal patroli cepat 60 meter KRI Bawal-875 (ANTARA)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Kalimat di atas adalah peribahasa latin yang seringkali diungkapkan Menteri Pertahanaan (Menhan) Prabowo Subianto dalam beragam peluang. Selama kepemimpinannya, eks Danjen Kopassus ini terus berusaha memodernisasi alat utama cara senjata (Alutsista) TNI layak dengan program Minimum Essential Force (MEF). Katanya sih ada Alutsista terbaru TNI.

Sampai akhir 2021 ini beragam alutsista canggih dan modern telah memperkuat armada tempur TNI mulai Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL) ataupun Angkatan Udara (AU). Dengan alutsista yang dimiliki TNI dikala ini, Global Firepower menyebut daya militer Indonesia menduduki peringkat 16 dunia.

Selain alutsista yang telah diterima TNI, Prabowo juga juga sudah mengorder beberapa alutsista canggih lainnya seperti pesawat tanker A400 M buatan Airbus, Amerika Serikat. Kemudian, kapal perang Fregat buatan Fincantieri, Italia. Termasuk Rantis Maung, sebanyak 500 unit serta Kapal Offshore Patrol Vessel (OPV) dan OPV 90 meter.

Alutsista Terbaru TNI

Kapal Cepat Rudal (KCR) 

Kapal Cepat Rudal (KCR) adalah kapal perang produksi industri pertahanan dalam negeri. Kapal buatan PT PAL Indonesia (Persero) ini akan memperkuat armada tempur TNI Angkatan Laut (AL). Kapal perang yang diberikan nama KRI Kapak ini diluncurkan Menhan Prabowo Subianto pada Pekan, 5 Desember 2021. 

Kapal perang ini masuk dalam golongan Offshore Patrol Vessel (OPV). Dengan ukurannya yang tak terlalu besar, kapal ini sanggup bermanuver dan bergerak secara kencang menjalankan pengejaran kepada kapal asing yang melanggar kawasan teritorial laut Indonesia.

Kapal Pengangkut Tank 

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyerahkan dua Landing Ship Tank (LST) atau Kapal Angkut Tank AT-8 dan AT-9 terhadap Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono di Galangan PT Bandar Abadi, Batam, Kepulauan Riau, Selasa, 26 Oktober 2021. 

Dua kapal buatan Putra bangsa ini dikasih nama KRI Teluk Weda-526 dan KRI Teluk Wondama-527. Nama KRI Teluk Weda-526 diambil dari nama sebuah teluk yang berlokasi di Halmahera Tengah, Kecamatan Weda Tengah, Maluku Utara yang familiar akan estetika taman bawah lautnya.

Adapun nama KRI Teluk Wondama-527 diambil dari nama teluk di wilayah Kepala Burung Pulau Papua. Teluk itu dianggap sebagai surga terapung sebab estetika alamnya di sebelah Raja Ampat. Dua kapal perang itu mempunyai panjang keseluruhan 117 meter, lebar 16.40 meter, dan tinggi 7.80 meter. 

Keduanya mempunyai kecepatan maksimum 16 knot. 

Kapal ini juga mempunyai endurance 20 hari dan diawaki 111 kru. Kemudian, kedua kapal angkut tank itu juga sanggup membawa 367 prajurit, 15 unit tank BMP-3F dan satu unit helikopter.

Helikopter Serbu Bell 412EPI 

TNI Angkatan Darat (AD) mendapatkan satu unit helikopter Bell 412EPI. Helikopter buatan PT Dirgantara Indonesia PT DI ini mempunyai sejumlah keunggulan yang bisa menunjang tugas operasi prajurit TNI AD. Heli serbu yang akan dioperasikan Skadron 11/Serbu ini menambah koleksi helikopter yang dimiliki Pusat Penerbangan Angkatan Darat (Puspenerbad).

Kelebihan dari helikopter ini merupakan sanggup mengangkut 15 orang dengan rincian 1 penerbang dan 14 penumpang. Helikopter ini juga dilengkapi dua mesin pratt and whitney PT6T-9 twin pac yang mempunyai kekuatan take off 13% lebih besar dibanding ragam mesin Bell 412 lainnya. Keunggulan lain dari helikopter ini merupakan full glass cockpit, AFCS 4-axis dan dilengkapi dengan senjata otomatis gatling gun.

Kendaraan Taktis (Rantis) Maung 

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyerahkan 40 rantis Maung untuk TNI Angkatan Darat (AD). Kendaraan buatan PT Pindad itu akan diaplikasikan untuk memperkuat tugas-tugas operasi prajurit TNI AD di segala kawasan Indonesia. Kelebihan dari rantis Maung antara lain sanggup menghempas medan-medan susah dan dapat beroperasi lepas ruas jalan aspal. Tak cuma itu, Maung juga konsisten prima dioperasikan di ruas jalan aspal dan sanggup bermanuver dengan amat bagus.

Rantis Maung mempunyai kecepatan aman 120 Km/jam, transmisi manual 6 speed dan sanggup menjangkau jarak tempuh sampai 800 Km. Maung bisa dilengkapi dengan braket senjata otomatis 7,62 mm, konsol SS2-V4, perangkat GPS navigasi dan tracker kendaraan serta peralatan lainnya.

Helikopter Latih 505 Buatan Kanada 

Tak hanya dua kapal perang di atas, TNI AL juga mendapatkan dua unit Helikopter Latih Single Engine Bell 505 pada di Apron Museum Penerbangan, Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu, 8 Desember 2021. Kedua heli itu komponen dari upaya modernisasi alutsista Pusat Penerbangan TNI AL (Puspenerbal). Heli yang akan memperkuat Skuadron 200 Wing Udara 2 Puspenerbal diinginkan sanggup mencetak pilot-pilot TNI AL yang andal. 

Penyerahan ini adalah sejarah sesudah hampir 20 tahun TNI AL baru mempunyai lagi pesawat latih terkini. Sebelumnya TNI AL sudah mempunyai helikoper latih variasi Colibri semenjak 2002. Rencananya dalam waktu dekat akan bertambah lagi 2 buah helikopter yang dikala ini dalam pengerjaan proses.

Helikopter yang dioptimalkan Bell Textron Kanada ini diserahkan Direktur PT. Atamora Teknik Makmur, Deritary terhadap Kepala Dinas Pengadaan TNI AL (Kadisadal) Laksma TNI Maman Rohman. Dari Kadisadal diserahkan terhadap Pembantu Logistik (Aslog) KSAL Laksda TNI Puguh Santoso dan kemudian diserahkan ke Komandan Puspenerbal Laksda TNI Edwin.

Setelah memahami Alutsista terbaru TNI, simak berita menarik lainnya di VOI, saatnya merevolusi pemberitaan!