JAKARTA - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Hamim Tohari menilai banyak alutsista yang usianya cukup tua saat ini masih digunakan satuan-satuan di TNI AD sehingga alat-alat itu butuh modernisasi dan peremajaan.
Hamim mencontohkan saat ini Batalyon Artileri Medan 11/Guntur Geni (Yonarmed 11/GG) masih menggunakan meriam gunung 76 mm, yang dibuat di Yugoslavia pada 1948.
“Dalam renstra (rencana strategis) kami, dalam usulan kami sudah banyak dilakukan (usulan peremajaan, red.), karena alutsista TNI Angkatan Darat sudah banyak yang tua-tua. Contoh, meriam-meriam artileri medan (armed) itu ada yang buatan tahun 1940-an, yang masih digunakan meriam 76 mm itu, termasuk (alutsista yang digunakan) arhanud (artileri pertahanan udara), kavaleri, dan sebagainya,” kata Hamim Tohari menjawab pertanyaan wartawan saat ditemui di Markas Besar TNI AD, Jakarta, Rabu 13 September, disitat Antara.
Tidak hanya itu, dia melanjutkan pesawat-pesawat yang digunakan Pusat Penerbang TNI AD (Puspenerbad) juga membutuhkan penambahan.
“Termasuk helikopter Puspenerbad yang sekarang operasinya sangat sedikit, dari (helikopter) Mi-17 dan lain-lain, helikopter Bell yang kemarin sempat kecelakaan,” kata Kadispenad.
Dia menilai masalah peremajaan dan penambahan alutsista tidak hanya dihadapi oleh TNI AD, tetapi juga matra lain seperti TNI Angkatan Laut dan TNI Angkatan Udara. Kebijakan terkait itu pun menjadi kewenangan Kementerian Pertahanan RI yang menentukan prioritas penggunaan anggaran, termasuk untuk peremajaan dan modernisasi alutsista.
“Hari ini ada rapat membahas anggaran di DPR RI, dihadiri oleh Panglima TNI dan kepala-kepala staf. Mudah-mudahan ada kenaikan anggaran untuk pertahanan, khususnya untuk militer pada 2024 sehingga Kementerian Pertahanan dapat mengalokasikan (anggaran) yang lebih signifikan ke Angkatan Darat dalam rangka peremajaan alutsista,” kata Kadispenad.
BACA JUGA:
Terlepas dari kebutuhan itu, Hamim menyampaikan TNI AD saat ini memiliki beberapa alutsista baru antara lain roket Astros II MK 6 dan rudal Mistral.
“Contoh di Armed ada Roket Astros, kemudian di Arhanud ada Rudal Mistral, Starstreak, dan sebagainya. Itu yang terbaru yang kami miliki,” kata Hamim.
Peremajaan alutsista dan pembelian alutsista baru merupakan bagian dari pemenuhan kekuatan pokok minimum (MEF) TNI yang saat ini memasuki tahap ketiga yaitu untuk periode 2020–2024.
Alutsista yang ditargetkan dimiliki TNI AD sampai akhir 2024 di antaranya 723.564 senjata ringan, 1.354 meriam/roket/rudal, 3.738 kendaraan tempur, dan 224 pesawat terbang.