JAKARTA - Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta kebut pengerjaan pengerukan lumpur di sungai, waduk, hingga saluran air yang sampai saat ini baru mencapai 855 ribu meter kubik untuk mengantisipasi banjir saat musim hujan.
"Limbah lumpur hasil pengerukan sebagian ditampung di tempat pembuangan di Ancol," kata Sekretaris Dinas SDA DKI Dudi Gardesi dilansir ANTARA, Selasa, 4 Oktober.
Dinas Sumber Daya Air DKI mengerahkan ratusan petugas dan alat berat untuk mengeruk lumpur di sungai hingga waduk yang tersebar di lima wilayah DKI Jakarta.
Selain waduk dan sungai, pengerukan lumpur juga dilakukan di situ, embung, saluran primer, saluran sekunder dan saluran tersier atau saluran penghubung.
Berdasarkan data Pusat Data dan Informasi Dinas SDA DKI Jakarta, per 30 September 2022, total volume pengerukan lumpur mencapai 855.262 meter kubik.
Capaian itu baru mencapai 34,5 persen dari target volume lumpur yang dikeruk sebanyak 2,48 juta meter kubik.
Adapun di lima wilayah administrasi DKI Jakarta, jumlah lokasi pengerukan mencapai 97 lokasi.
Dari 97 lokasi itu, 32 lokasi sudah selesai lumpurnya dikeruk dan 42 lokasi lainnya sedang dalam proses pengerukan lumpur.
BACA JUGA:
Sedangkan, sebanyak 23 lokasi lainnya belum dimulai proses pengerukan lumpur.
Sementara itu, berdasarkan data selama 2021, total volume lumpur yang dikeruk mencapai 1,65 juta meter kubik dari target 2,81 juta meter kubik.
Adapun rinciannya, waduk di lima wilayah DKI Jakarta, realisasi volume lumpur dikeruk mencapai 786 ribu meter kubik di 118 lokasi waduk.
Saluran penghubung mencapai 212 ribu meter kubik di 1.051 saluran dan sungai mencapai 653 ribu meter kubik volume lumpur di 64 lokasi sungai.
Adapun lumpur hasil pengerukan dibuang di fasilitas pembuangan lumpur atau confined disposal facility (CDF) di Ancol, Jakarta Utara.