JAKARTA - Sekretaris Komisi D DPRD DKI, Syarif meminta Pemprov DKI tak hanya fokus pada pengerukan sungai dan waduk dalam menghadapi musim hujan.
Syarif meminta DKI juga mewaspadai adanya ancaman banjir dari saluran mikro di musim hujan. Sebab, jika saluran air mikro seperti selokan dan gorong-gorong tersumbat oleh sampah, banjir tetap tidak dapat dihindarkan.
"Ini (banjir) bukan hanya soal urusan saluran makro dengan (saluran) phb saja, tapi ada juga saluran mikro. Jangan-jangan, nanti karena saluran mikro dianggap sudah bagus (bersih) waktu itu, kemudian ditinggal untuk kerjain makro eh tiba-tiba keteteran (ada banjir di saluran mikro)," kata Syarif dalam keterangannya, Kamis, 21 Januari.
Namun, Syarif menilai kesiapan Pemprov DKI untuk menghadapi musim hujan sudah berjalan dengan baik. Tidak hanya pengerukan di tali-tali air, DKI juga telah memastikan rumah pompa di Ibu Kota berfungsi dengan optimal saat musim hujan turun.
"Sampai sekarang saya katakan, langkah dinas terkait masih bisa diharapkan yah untuk menghadapi banjir dengan segala upaya yang dilakukan, tapi perlu ditingkatkan yang saluran mikronya," tutur Syarif.
Syarif mengaku, ia rutin mendapati petugas melakukan upaya mitigasi banjir. Terutama, para petugas dari Dinas Sumber Daya Air. Di antaranya pengerukan lumpur dan sampah di sejumlah saluran phb, kali, waduk, polder, sungai, dan sebagainya.
BACA JUGA:
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut pihaknya telah menyiapkan pompa stasioner sebanyak 487 unit di 178 lokasi untuk menghadapi potensi banjir Ibu Kota.
Salah satu pengendalian air yang cukup penting di Jakarta adalah rumah pompa Pluit yang berlokasi di Jalan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara yang terus dioperasikan secara optimal untuk pengendalian banjir di daerah hilir Jakarta, yaitu Jakarta Utara.
"Saat ini terdapat 10 unit pompa dan enam unit genset dengan jumlah operator sebanyak 38 personel," ucap Anies dalam akun Instagram @Aniesbaswedan.
"Kesiapan pompa di seluruh rumah pompa DKI Jakarta akan terus dioptimalkan sehingga diharapkan saat musim hujan ini tidak ada masalah dalam pengoperasiannya," lanjut Anies.
Sementara, berdasarkan data dari Dinas SDA DKI Jakarta, sudah terbangun 2.974 sumur resapan untuk pencegahan banjir di DKI Jakarta. Adapun 2.974 titik sumur resapan tersebut dikerjakan oleh tujuh instansi wilayah masing-masing di DKI Jakarta.
Dinas SDA membangun 975 titik, Sudin SDA Jakarta Selatan 570 titik, Sudin SDA Jakarta Timur 456 titik sumur resapan. Sudin SDA Jakarta Pusat membangun 359 titik, Sudin SDA Jakarta Barat 352 titik, Sudin SDA Kepulauan Seribu membangun 132 titik, dan di Kawasan Monas dibangun 130 titik sumur resapan.