Anak dan Perempuan Jadi Korban Tragedi Kanjuruhan, Menteri PPPA: Sudah Ditangani dengan Baik
Seorang korban Tragedi Kanjuruhan, Malang pada Sabtu m1 Oktober malam diangkut sesama suporter untuk diberi penanganan kesehatan. (Antara-Ario Bowo Sucipto)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengatakan pihaknya terus memantau penanganan terhadap korban anak dan perempuan Tragedi Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

"Sudah ditangani dengan baik, dari kami terus memantau bagaimana korban anak dan perempuannya," kata Bintang kepada di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, dkutip dari Antara, Senin 3 Oktober.

Menteri PPPA juga menyatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan Dinas PPPA setempat untuk memastikan penanganan baik terhadap korban perempuan dan anak.

"Kami sudah ada pemantauan dan koordinasi dengan dinas pengampu perempuan dan anak. Alhamdulillah sekarang ini sudah penanganan yang sangat baik dilakukan Gubernur (Jawa Timur -red)," ujarnya.

Tragedi Kanjuruhan terjadi usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya pada Sabtu 1 Oktober malam. Sejumlah suporter tuan rumah merangsek masuk ke dalam lapangan setelah pertandingan.

Aparat lantas melakukan upaya pencegahan agar para suporter tidak turun ke lapangan. Kepolisian bertindak jauh dengan melepaskan tembakan gas air mata.

Berdasatkan data dari Polri, tercatat jumlah korban sementara per Senin 3 Oktober siang mencapai 455 orang.

"Jumlah korban 455 orang," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo dalam keterangannya, Senin, 3 Oktober.

Ratusan korban itu terbagi beberapa bagian. Dedi menjelaskan, 125 jiwa dinyatakan meninggal dan sisanya mengalami luka berat dan ringan.

"Korban luka berat 21 orang dan luka ringan 304 orang," kata Dedi.