Tidak Ada yang Dapat Suara Mayoritas, Pilpres Brasil Lanjut ke Putaran Kedua
Lula da SIlva (kanan atas) dan Jair Bolsonaro. (Wikimedia Commons/PR/Ricardo Stuckert/Antonio Filho Piauiense/Beto Oliveira _ Câmara dos Deputados/Kolase - VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Pemilihan Presiden Brasil menuju pemilihan putaran kedua, otoritas pemilihan mengatakan pada Hari Minggu, setelah kekuatan mengejutkan Presiden Jair Bolsonaro di putaran pertama merusak harapan saingannya Luiz Inacio Lula da Silva untuk menang langsung.

Dengan 99,7 persen suara elektronik dihitung, Lula unggul dengan 48,4 persen suara versus 43,3 persen untuk Bolsonaro, otoritas pemilihan nasional melaporkan.

Karena tidak ada yang mendapat dukungan mayoritas, perlombaan akan dilanjutkan ke pemungutan suara putaran kedua pada 30 Oktober, melansir Reuters 3 Oktober.

Beberapa survei opini menunjukkan Lula yang berhaluan kiri, yang menjadi presiden dari 2003 hingga 2010, mengungguli Bolsonaro yang berhaluan sayap kanan dengan 10-15 poin persentase menjelang pemungutan suara hari Minggu.

Hasil yang jauh lebih ketat itu menghancurkan harapan akan resolusi cepat, untuk pemilihan yang sangat terpolarisasi di negara demokrasi terbesar keempat di dunia itu.

Bolsonaro telah mempertanyakan jajak pendapat yang menunjukkan dia kalah dari Lula di babak pertama, dengan mengatakan mereka tidak menangkap antusiasme yang dia lihat di jalur kampanye.

Dia juga menyerang integritas sistem pemilihan elektronik Brasil tanpa bukti, dan menyiratkan dia tidak akan menyerah jika dia kalah.

Pengamat politik mengatakan, margin kemenangan yang lebar untuk Lula dapat melemahkan dukungan Bolsonaro untuk menantang hasil pemilihan. Tetapi pemungutan suara Hari Minggu, memperpanjang pemilihan yang tegang dan penuh kekerasan selama empat minggu lagi, menghidupkan kembali kampanyenya.

"Ekstrim kanan sangat kuat di seluruh Brasil," kata Carlos Melo, seorang ilmuwan politik di sekolah bisnis Insper.

"Kemenangan putaran kedua Lula sekarang kecil kemungkinannya. Bolsonaro akan tiba dengan banyak kekuatan untuk terpilih kembali," sambungnya.

Tapi, Lula tetap optimis dengan hasil putaran pertama, mengatakan itu hanya akan menunda kemenangannya, berharap bisa langsung berhadapan dengan Bolsonaro dalam debat.

"Kita bisa membandingkan Brasil yang dia bangun dengan yang kita bangun," sebutnya kepada wartawan.

Bolsonaro juga tenang dan percaya diri dalam pernyataan pasca pemilihannya, meremehkan perusahaan jajak pendapat karena gagal mengukur dukungannya.

"Saya berencana untuk membuat aliansi politik yang tepat untuk memenangkan pemilihan ini," jelasnya kepada wartawan, menunjuk kemajuan signifikan yang dibuat partainya di Kongres dalam pemilihan umum Hari Minggu.