JAKARTA - Pandemi COVID-19 yang sudah mereda, kembali membuka kesempatan turisme di berbagai negara. Kini Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia bersama Arab Saudi menyepakati dibukanya sebanyak empat penerbangan umroh dari Bandara Kertajati, Jawa Barat.
“Ini tentu menjadi kabar yang menggembirakan bagi kita semua, khususnya masyarakat di Jawa Barat dan sekitarnya yang segera bisa berangkat umroh dari Bandara Kertajati,” kata Menhub dalam keterangannya yang diterima Antara, di Jakarta, Sabtu, 1 Oktober.
Menhub mengatakan, telah bertemu dengan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Syekh Essam bin Abed Al-Thaqafi untuk membahas hal tersebut. Ia mengatakan, ditargetkan pada November 2022, Bandara Kertajati sudah mulai melayani penerbangan umroh.
Kesepakatan ini menjadi bukti komitmen Kemenhub bersama para pemangku kepentingan di sektor penerbangan untuk menggeliatkan kembali penerbangan dari dan ke Bandara Kertajati usai terdampak pandemi COVID-19.
Setelah penerbangan umroh, diharapkan bisa dilanjutkan dengan pembukaan penerbangan haji dari Bandara Kertajati.
BACA JUGA:
Sementara itu, Dubes Arab Saudi untuk Indonesia Syekh Essam bin Abed Al-Thaqafi menyambut baik dibukanya empat penerbangan dari Kertajati menuju ke Jeddah.
Ia mengatakan, upaya ini akan semakin meningkatkan kerja sama dan hubungan bilateral kedua negara yang selama ini telah terjalin dengan baik, khususnya di sektor transportasi. “Kami akan memfasilitasi penerbangan umroh dan Insha Allah selanjutnya untuk penerbangan haji,” katanya.
Sebelumnya, Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Udara telah mengirimkan surat kepada General Authority of Civil Aviation (GACA) Arab Saudi pada 7 September 2022, perihal permohonan dukungan GACA untuk memberikan slot penerbangan umroh kepada maskapai Garuda Indonesia dan Lion Air pada bulan November 2022 mendatang.
Sejumlah upaya lainnya juga telah dilakukan, diantaranya yakni Kemenhub telah berkoordinasi dengan Angkasa Pura II dan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati untuk persiapan fasilitas sarana dan prasarana, termasuk personil yang bertugas di bandara.