Bagikan:

JAKARTA - Insiden jatuhnya pesawat Sriwijaya Air 182 yang menewaskan 62 korban beberapa waktu lalu masih menyisakan duka. Pasalnya, hampir dua tahun KNKT masih belum merilis laporan akhir selengkapnya.

Pengacara korban, Charles Herrmann menilai, para korban ini berhak mengetahui mengapa kecelakaan ini terjadi. Begitu juga dengan publik. 

"Kami meminta KNKT untuk merilis laporan akhirnya. Mereka memiliki lebih dari cukup waktu untuk menyelesaikan penyelidikan mereka," kata Herman di Jakarta, Jumat, 30 September.

Charles Herrmann, yang telah berhasil mewakili ratusan korban ini menjelaskan, kecelakaan udara seringkali merupakan hasil dari beberapa kesalahan. 

"Kita tahu pesawat Boeing ini cacat secara mekanis. Ini throttle engine tidak berfungsi," ujarnya.

Ia pun tidak memiliki cukup informasi untuk menentukan apakah pilot Sriwijaya merespons dengan benar atau apakah perawatan maskapai mungkin juga berkontribusi pada kegagalan mekanis throttle. 

"Kami memiliki cukup banyak untuk memulai litigasi terhadap Boeing di AS, tetapi masih ada banyak bukti bahwa versi final dari laporan KNKT harus diungkapkan," katanya.

Sementara itu, pengacara korban lainnya, Zaskia Putri menyebut, semua yang menjadi korban dalam peristiwa ini berstatus tak bersalah.

"Kami mendesak KNKT untuk segera mengeluarkan hasil investigasi penyebab jatuhnya pesawat," ungkap Zaskia.

Sementara itu, salah satu keluarga korban, Martha Sari juga mendesak pemerintah melalui KNKT memberikan hasil investigasi jatuhnya pesawat.

"Kami butuh keadilan. Sudah cukup waktu 1 tahun lebih bagi kami untuk segera mengetahui penyebab jatuhnya pesawat ini," kata istri dari Riko, korban yang tewas dalam insiden pesawat jatuh itu.

Seperti diketahui, 50 penumpang dan 12 awak semuanya tewas ketika pesawat SJ 182 itu jatuh di perairan Laut Jawa pada 9 Januari 2021.

Menurut laporan awal Komite Nasional Keselamatan Transportasi Indonesia (KNKT), throttle engine menciptakan daya dorong yang tidak seimbang, yang menyebabkan sisi kiri pesawat turun secara tak terduga.

Pesawat kemudian jatuh dengan kecepatan penuh saat menukik tajam ke laut dan menewaskan semua penumpang di dalamnya.