JABAR - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor diminta mengubah pola kerja. DLH didorong menggandeng pihak ketiga dalam mengatasi permasalahan sampah agar menghemat anggaran.
Sekretaris Komisi III DPRD Kabupaten Bogor, Ferry Roveo Checanova, mengatakan upaya mengajak pihak ketiga bertujuan agar penanganan sampah di daerah tersebut berjalan efektif dan efisien.
"Beberapa daerah lain sudah begitu, bekerja sama dengan pihak ketiga. Jadi, DLH tak perlu memikirkan perawatan kendaraan, BBM (bahan bakar minyak), atau lainnya," kata Ferry di Cibinong, Bogor, Jawa Barat (Jabar), dikutip dari Antara, Jumat 30 September.
Dengan menggandeng pihak ketiga, lanjut dia, maka anggaran yang dikeluarkan Pemkab Bogor untuk penanganan sampah juga bisa lebih minimal.
"Kami, dari Komisi III, sudah mendorong ke arah situ (kerja sama pihak ketiga), karena ketika kami melakukan kunjungan di beberapa daerah, mereka sudah menerapkan sistem seperti itu," ungkapnya.
BACA JUGA:
Ferry menyebutkan analisa yang dilakukan Komisi III DPRD Kabupaten Bogor menilai DLH cukup besar mengeluarkan anggaran penanganan sampah, mulai dari perawatan truk sampah, pengadaan BBM, dan lainnya.
Seperti pada APBD Perubahan 2022, Ferry menuurkan DLH Kabupaten Bogor meminta anggaran sebesar Rp17 miliar untuk penanganan sampah selama tiga bulan hingga akhir tahun.
Adapun rinciannya ialah Rp7 miliar untuk pemeliharaan kendaraan, Rp2 miliar untuk BBM, Rp7 miliar untuk honor pegawai, serta Rp1,9 miliar untuk penunjang kegiatan lainnya.
"Kalau DLH ingin ikut andil dalam melakukan efisiensi, seharusnya pengajuan anggarannya tidak besar; karena dengan pengajuan besar itu memberatkan APBD kami" tegasnya
Menurut dia, DLH telah mendapatkan porsi anggaran cukup besar pada APBD murni 2022. Semula, DLH Kabupaten Bogor memiliki anggaran Rp106 miliar, kemudian ada perubahan parsial menjadi Rp111 miliar, dan pada perubahan parsial kedua anggaran DLH menjadi Rp116 miliar.
"Dibandingkan dinas-dinas lainnya, anggaran DLH ini cukup besar karena kebutuhannya yang besar. Maka, ke depan kami minta DLH mengubah pola kerjanya," tandasnya.