BOGOR - Ketua Komisi III DPRD Kota Bogor, Zenal Abidin, menanggapi aksi mogok yang dilakukan oleh ratusan sopir truk sampah milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor, Rabu kemarin.
Berdasarkan keterangan yang diterima oleh Zenal, sebanyak 130 sopir truk, menuntut adanya biaya operasional yang diberikan oleh DLH Kota Bogor kepada para sopir untuk menunjang kinerja mereka.
Zenal pun menilai seharusnya kejadian seperti ini tidak terjadi jika perencanaan anggaran dan penggunaan anggaran yang dilakukan oleh DLH Kota Bogor sesuai dengan kebutuhan di lapangan.
"Harusnya hal-hal seperti ini kan bisa direncanakan saat penyusunan APBD jika program yang dituangkan sesuai dengan kebutuhan di lapangan," ujar Zenal.
Zenal juga meminta kepada DLH Kota Bogor untuk segera mengkomunikasikan hal ini dengan pihak penyedia jasa outsourcing yang ada dan para sopir truk, agar segera menemukan solusinya.
Zenal menekankan bahwa yang harus diutamakan saat ini adalah proses pengangkutan sampah tidak berhenti terlalu lama karena akan mengganggu kenyamanan dan kesehatan masyarakat.
"Intinya ini harus dibicarakan dengan semua pihak. DLH harus aktif mencari solusi, karena kalau dibiarkan berlarut-larut bisa berdampak buruk kepada masyarakat," jelas Zenal.
Ia berharap kejadian seperti ini tidak terulang kembali, karena tentunya hal ini mencoreng nama baik Kota Bogor yang diawal tahun sudah memenangkan piala Adipura.
BACA JUGA:
"Pemkot Bogor juga jangan mau piala Adipura-nya saja, tapi tidak memperhatikan rekan-rekan yang bekerja di lapangan. Kan kemarin katanya kemenangan semua, jangan sampai ada beberapa pihak yang malah merasa tidak diperhatikan," pungkasnya.
Atas adanya kejadian ini Komisi III DPRD Kota Bogor langsung melayangkan surat ke DLH Kota Bogor untuk menggelar rapat kerja yang akan dilaksanakan pada pekan depan.