JAKARTA - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menyebut Pemprov DKI akan mencari investor untuk membiayai kelanjutan pembangunan proyek LRT Jakarta. Skemanya berupa kerja sama pemerintah daerah dengan badan usaha (KPDBU).
"Untuk lanjutan LRT, tentu kami akan mengedepankan skema investasi," kata Syafrin saat dihubungi, Kamis, 29 September.
Syafrin menjelaskan, alasan pencarian investor untuk membangun proyek LRT ini karena keuangan daerah tidak bisa menanggung semua biaya konstruksi infrastruktur kereta ringan tersebut.
"Kan untuk mendorong pembangunan infrastruktur, kita juga harus menyesuaikan dengan kapasitas fiskal yang tersedia," ujar Syafrin.
Target awal, pembangunan LRT akan dimulai tahun 2023. Setelah stasiun LRT Pegangsaan Dua-Velodrome, rute LRT akan dilanjutkan dengan pembangunan fase 2A yakni Pegangsaan Dua-Jakarta International Stadium (JIS). Lalu, rute dilanjutkan JIS-Rajawali pada fase 3A.
Pada sisi selatan, pembangunan LRT dilanjutkan mulai dari Velodrome-Klender dalam fase 2B. Selanjutnya, diteruskan pada Klender-Halim pada fase 3B. Syafrin menyebut, depo LRT terakhir ini akan terintegrasi dengan moda transportasi lain, yakni kereta cepat Jakarta-Bandung.
"Ini menarik untuk (rute ke arah) Halim karena akan lngsng terintegrasi dengan kereta cepat Jakarta-Bandung. ini yang sekarang dalam jangka waktu menengah ini yang harus dilakukan rencana implementasinya," jelas dia.
BACA JUGA:
Adapun, rute ini telah tercantum dalam Peraturan Gubernur Nomor 31 Tahun 2022 tentang Rencana Detail Tata Ruang Wilayah Perencanaan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Serta, rencana induk transportasi Jakarta (RITJ).
Sementara, target penyelesaian seluruh pembangunan moda transportasi yang tertuang dalam RITJ sampai tahun 2039.