JAKARTA - Gubernur DKI Anies Baswedan mengundang investor global untuk menanamkan modal di Jakarta. Apalagi ekonomi di Ibu Kota mulai membaik seiring capaian vaksinasi dan penyesuaian Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) menjadi Level Satu.
"Kami mendorong anda semua, semua partisipan dari beragam pemangku kepentingan untuk berkolaborasi, mendalami dan berinvestasi dengan kami," kata Anies Baswedan ketika membuka Jakarta Investment Forum (JIF) 2021 di Jakarta, Kamis 11 November dikutip dari Antara.
Anies menjelaskan ada sejumlah program yang bisa dielaborasi calon investor di Jakarta dari empat isu utama yakni keberlanjutan, mobilitas, kesehatan, dan pariwisata.
Sedangkan skema pembiayaan, lanjut Anies, dapat dilakukan melalui Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) atau secara bisnis antarbadan usaha di antaranya melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI.
Melalui forum investasi pertama yang diadakan 11-12 November 2021 itu Anies menjanjikan kemudahan perizinan melalui layanan satu pintu kepada para calon investor
"Kami berupaya mengakselerasi dan relaksasi regulasi dan memberikan kesempatan untuk bergerak cepat. Kami berkomitmen dalam menyediakan kesempatan sama yang inklusif kepada investor," imbuh Anies.
Ada tujuh proyek infrastruktur yang sudah siap ditawarkan JIF di antaranya proyek infrastruktur dari MRT Jakarta, PT Jakarta Propertindo, dan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.
Adapun tujuh proyek itu, yakni pembangunan area ritel di Stasiun MRT Bundaran HI, MRT Fase 4 rute Fatmawati-Taman Mini Indonesia Indah (TMII), dan pembangunan kawasan ritel di Stasiun MRT Fatmawati.
Kemudian proyek LRT Kepala Gading-Jakarta International Stadium (JIS), pembangunan kawasan berorientasi transit (TOD) di Pegangsaan Dua.
Selain itu, proyek Intermediate Treatment Facility (ITF) Bantargebang dan proyek pengolahan sampah menghasilkan bahan bakar (Refuse Derived Fuel/RDF) di Bantargebang.
Apabila dijumlahkan menggunakan perkiraan nilai tertinggi maka nilai estimasi tujuh proyek itu diperkirakan mencapai Rp41,9 triliun.
BACA JUGA:
Jawa Tengah Investment Business Forum
Sebelumnya dalam sehari perhelatan Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2021 yang dihelat di Hotel Tentrem Semarang, Rabu (10/11/2021), sebanyak 26 investor besar langsung tertarik investasi dengan total nilai investasi Rp6 triliun.
Dalam acara CJIBF yang digelar secara hybrid itu, sebanyak 265 peserta ikut bergabung. Di antara para peserta, terdapat para investor besar dari 10 negara asing, seperti Amerika Serikat, China, Australia, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Jerman, India, dan Spanyol. Beberapa perusahaan bahkan langsung melakukan tanda tangan kerja sama investasi pada beberapa daerah di Jawa Tengah.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang hadir dalam acara itu mengatakan, tidak mudah mengundang investor di tengah kondisi pandemi saat ini. Namun, pihaknya terus berupaya agar investasi tetap bisa berjalan.
“Apalagi sekarang pandemi sudah membaik, maka kita lakukan jemput bola. CJIBF ini acara tahunan, dan karena pandemi sudah membaik maka saya minta digenjot lagi,” katanya.
Dan buktinya dalam sehari perhelatan, sebanyak 26 calon investor sudah menyatakan diri tertarik berinvestasi di Jawa Tengah. Mereka menyatakan tertarik karena Jawa Tengah memang memiliki potensi yang sangat besar.
“Maka kita dorong terus agar investasi bisa tumbuh, termasuk kita mendorong agar kawasan industri termasuk kawasan ekonomi khusus di Jateng bisa segera dioperasionalkan,” jelasnya.
Ganjar berharap akan lebih banyak lagi calon investor yang masuk ke Jateng. Iya meyakini hal itu, karena potensi yang ada sangat besar.
“(Investasi) Rp6 triliun itu hari ini saja, dan potensinya masih akan berkembang karena ini akan kita lanjutkan. Banyak insentif yang kita berikan. Selain soal pajak dari pusat, kita di sini memberikan kemudahan bisnis, kemudahan perizinan hingga penyiapan kawasan-kawasan industri khusus,” pungkasnya.