BADUNG - Video wajah baru Pantai Kuta, Kabupaten Badung, Bali, ramai dibagikan di media sosial. Penataan Pantai Kuta diyakini bakal menambah daya tarik bagi wisatawan untuk datang.
Dalam video, tampak barisan pohon tertata rapi. Disiapkan area paving di seputaran Pantai Kuta yang nantinya dapat digunakan oleh pejalan kaki.
Video yang viral itu rupanya program pembangunan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung, Bali. Pemkab melakukan penataan obyek wisata Pantai Seminyak, Legian dan Kuta atau disebut Pantai Samigita.
Penataan Pantai Samigita dilakukan dengan konsep blue economy dan eko-arsitektur. Melalui penataan ini diharapkan objek wisata Pantai Samigita mampu memenuhi tuntutan wisatawan yang senantiasa berkembang.
"Berkenan dengan penataan Pantai Samigita adalah Seminyak, Legian, Kuta ini, kami harus mengambil langkah berkenaan dengan bangkit cepat tumbuh kuat. Mau tidak mau, kita harus memberikan pelayanan yang bagus. Pertama, yang harus kita lihat, blue economy ini, blue economy itu adalah kita melaksanakan pemeliharaan biota laut dan pemberdayaan laut itu, untuk masyarakat setempat," kata Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta, saat ditemui di Desa Sedang, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali, Rabu, 28 September.
Giri Prasta menjelaskan pembangunan revitalisasi di wilayah Samigita salah satunya untuk mengantisipasi banyak kemacetan dan nantinya akan dibangun jalur trem dari Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, hingga ke wilayah Samigita.
"Kami melakukan revitalisasi berkenaan pembangunan di wilayah Samigita ini adalah satu untuk mengantisipasi daripada many-many traffic jams everywhere. Nant, akan ada jalur trem dari bandara langsung melewati itu, sampai di Canggu, itu trem menggunakan awak," imbuhnya.
Selain itu, penataan Samigita juga menyediakan jalan setapak untuk pejalan kaki, pesepeda maupun kaum disabilitas, penataan juga dilakukan kepada pedagang.
"Kedua pejalan kaki dan berkebutuhan khusus itu kita sediakan sampai 2,4 meter (lebarnya)," jelasnya.
Penataan Pantai Samigita ini ditargetkan rampung pada tahun 2023 dengan menelan dana sekitar Rp250 miliar. Penataan obyek wisata ini, tidak hanya di kawasan Samigita semata, namun akan berlanjut sampai ke kawasan Canggu.
"Target kalau tidak ada halangan di 2023. Samigita kita tuntaskan baru nyambung. (Dana) itu mungkin sampai Rp250 miliar," ungkapnya.
Selain itu, untuk fasilitas dalam penataan wilayah Samigita akan menjaga estetika, keasrian dan penataan kepada masyarakat yang berjualan agar tidak sembrautan.
"Fasilitas yang pertama, kami harus menjaga estetika dan keindahan, keasrian dan kita memberikan tempat-tempat kepada masyarakat yang berjualan di situ, tertata dengan baik tidak sembrautan," ujarnya.
Menurut Giri Prasta penataan di kawasan Samigita sangat penting agar pariwisata di Bali khususnya di wilayah Kabupaten Badung, tidak seperti Hawaii.
"Amat sangat penting dong, saya kan tidak mau seperti Hawaii. Kalau Hawaii itu kan ditinggalkan wisatawan mancanegara maupun domestik. Kami, kan harus menunjukkan wajah baru di Kuta," katanya.
BACA JUGA:
Selain penataan itu, pihaknya juga membangun tsunami early system atau sistem peringatan dini tsunami di wilayah Samigita. Kemudian, bekerjasama dengan Balai Sungai Bali Penida juga telah melaksanakan program stop over di tengah laut, untuk meminimalisir abrasi pantai akibat gelombang besar dari adanya 4 arus laut dan palung.
"Kita juga bangun tsunami early sistem di situ. Ini kita berikan kepada masyarakat internasional maupun lokal. Itu yang terbaik, termasuk juga penataan arus di dalam, di Kuta itu ada empat jenis arus air yang ada. Salah satu contoh dekat-dekat situ, ada palung laut nanti akan ada stop over di tengah pantai di palung laut itu, untuk mengantisipasi tidak besarnya ombak yang keluar, keluar tapi tidak besar sekali," papar Giri Prasta.