Bagikan:

BADUNG - Pedagang di Pantai Kuta, Badung, Bali, mengeluhkan sejumlah akses pintu masuk di Pantai Kuta, yang ditutup permanen oleh pihak Desa Adat Kuta.

Ada  17 akses pintu masuk Pantai Kuta yang direncanakan ditutup permanen dengan menggunakan batako. Namun, hingga kini baru 3 pintu masuk yang ditutup secara permanen karena adanya protes dari pedagang setempat.

Bendesa Adat Kuta Wayan Wasista mengatakan, penutupan dilakukan dalam rangka mempermudah pengelola untuk melakukan pengawasan terhadap pengunjung yang terus meningkat sejak Pantai Kuta kembali dibuka.

Namun, untuk penutupan pintu masuk tersebut diberhentikan sementara karena protes dari para pedagang. 

"Iya dihentikan sementara. Karena, ribut-ribut masyarakat. Kita, sebenarnya bukan menutup rapat masih ada akses masuk, tidak tutup semuanya. Biar tidak ramai (dihentikan sementara)," kata Wasista, saat dihubungi Kamis, 7 Oktober.

Saat ini baru 3 pintu yang ditutup dengan batako, dari total 31 pintu masuk Pantai Kuta. 

“Kita sudah sampaikan ke Bapak Sekda bahwa kita tidak bisa melakukan pengawasan maksimal di Pantai Kuta. Tidak bisa, mengawasi pantai Kuta, karena kita kekurangan tenaga (mengawasi pengunjung) dan pintu terlalu banyak," ujar Wasista.

Sementara itu, salah satu pedagang di Pantai Kuta, Made Rahayu (62) mengatakan, pihaknya tidak mengetahui penutupan pintu secara permanen tersebut. Tidak ada pemberitahuan tutup akses pintu masuk.

"Saya tahu-tahu baru datang, kok bisa ditutup tidak ada pemberitahuan kepada pedagang," kata Rahayu.

Dia berharap pintu yang ditutup permanen dengan batako kmebali dbuka. Pintu ini menurut Rahayu membuat tingkat kunjungan wisatawan lokal menjadi sepi.

"Sebelum ditutup iya ramai. Ini baru dua hari yang lalu ditutup," ujar Rahayu yang juga warga Kuta.