Bagikan:

JAKARTA - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Doni Monardo menyayangkan sikap Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab yang tak kooperatif untuk melakukan pemeriksaan atau uji usap guna melaksanakan penelusuran kontak COVID-19.

Rizieq sebagai tokoh masyarakat, dinilai Doni seharusnya bisa memberikan teladan dengan bersikap kooperatif terhadap upaya mencegah terjadinya penularan virus.

Hal ini disampaikannya setelah menerima laporan dari Wali Kota Bogor Bima Arya dan Direktur Utama RS UMMI Bogor Andi Tatat yang menjadi tempat Rizieq mendapatkan perawatan kesehatan.

"Satgas Penanganan COVID-19 sangat menyesalkan sikap saudara Rizieq Shihab yang menolak untuk dilakukan penelusuran kontak mengingat pernah melakukan kontak erat dengan pasien COVID-19. Kami meminta saudara Rizieq sebagai tokoh masyarakat untuk kooperatif dan memberikan teladan dalam upaya penanggulangan pandemi COVID-19," kata Doni dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Minggu, 29 November.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini mengatakan, pemerintah tak akan segan-segan untuk menindak siapapun tanpa terkecuali pelanggar protokol kesehatan yang berbahaya bagi keselamatan dan kesehatan masyarakat.

Dia mengatakan, 3T atau testing, tracing, dan treatment adalah langkah untuk mengendalikan penyebaran COVID-19. Sehingga, siapapun harus koperatif untuk melaksanakan ini. "Satgas meminta, sekali lagi, kepada masyarakat luas siapapun itu untuk kooperatif," tegasnya.

"Sehingga upaya penanganan COVID-19 berhasil menekan kasus. Empati dan dukungan harus diberikan kepada para tenaga kesehatan maupun relawan yang berjibaku menjalankan penanganan kesehatan," imbuhnya.

Sebelumnya, informasi Rizieq Shihab  sakit dan dirawat di RS UMMI, Bogor, Jawa Barat dibenarkan Wali Kota Bogor Bima Arya, yang telah menghubungi pihak rumah sakit.

Menurut penuturan pihak manajemen RS UMMI, Bogor, Rizieq dirawat sejak Rabu, 25 November dan dirawat karena kelelahan. Namun, secara keseluruhan kondisi pentolan FPI ini dalam keadaan baik dan akan terus dilakukan pemeriksaan lanjutan oleh dokter. 

Bima mengatakan, Rizieq belum melakukan uji usap atau swab test guna mendeteksi COVID-19 di dalam tubuhnya karena merasa tidak bergejala meskipun dia juga meminta untuk tidak dijenguk karena ingin beristirahat dengan maksimal.

"Menurut pihak rumah sakit, beliau meminta tidak dijenguk karena ingin istirahat," kata Bima saat dihubungi VOI, Kamis, 26 November.

Meski Rizieq merasa tidak bergejala dan tak merasa perlu melakukan uji usap, namun Bima tetap meminta agar dia tetap melakukannya. Hal ini harus dilakukan guna melindungi tenaga kesehatan yang merawat dirinya di rumah sakit.

Apalagi, beberapa waktu belakangan, orang-orang yang bertemu dengan Rizieq Shihab ada yang dinyatakan positif COVID-19. "Saya sudah meminta agar Habib Rizieq segara di-swab. Walaupun tanpa gejala, tapi beliau kan interaksi, cipika-cipiki dengan banyak orang," tegasnya.

Belakangan, Arya membeberkan Rizieq ogah menjalani uji usap guna mendeteksi apakah dirinya terpapar COVID-19 atau tidak.

"Saya mendapat laporan dari Tim Dinas Kesehatan yang tadi sore datang ke RS UMMI, untuk membicarakan soal tes swab kepada Habib Rizieq," katanya dikutip Antara, Jumat, 27 November.

Selanjutnya, beredar kabar Rizieq kabur dari RS UMMI Bogor pada Sabtu, 28 November malam. Dilansir dari Antara, Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Komisaris Besar Polisi Erdi A Chaniago membenarkan jika Rizieq memang keluar dari rumah keluar dari RS UMMI sekitar pukul 21.00 WIB pada Sabtu, 28 November.

"Ini sedang didalami oleh Polresta Bogor, memang infonya seperti itu, bahwa pasien di RS Ummi itu (Rizieq Shihab, red) jam 21.00 WIB, Sabtu malam, 28 November, keluar," kata Chaniago kepada wartawan, Minggu, 29 November.

Kata dia, Rizieq diduga keluar dari pintu belakang rumah sakit tersebut. Kepergian Rizieq yang diduga dilakukan secara sembunyi-sembunyi ini juga tidak diketahui oleh Satgas Penanganan COVID-19.

Sejumlah informasi yang dihimpun juga menyatakan hal yang sama. Berdasarkan pengakuan seorang petugas keamanan rumah sakit tersebut, Rizieq keluar lewat pintu belakang rumah sakit yang menjadi gudang obat. Hanya saja, tak diketahui pasti kendaraan yang mengangkut pentolan FPI tersebut. 

Setelah mengetahui kepergian tersebut, pihak keamanan kemudian melakukan pengecekan terhadap kamar tempat Rizieq dirawat dan benar dia telah pergi dari RS UMMI. 

Namun kabar ini kemudian dibantah oleh pengacara FPI Azis Yanuar. Menurutnya, Rizieq pulang karena keadaannya sudah sehat.

"Habib Rizieq Shihab (saat ini, red) sudah pulang," kata Azis saat dikonfirmasi VOI perihal kabar kaburnya Rizieq, Minggu, 29 November.

Dia menilai, ungkapan 'kabur' disampaikan oleh pihak yang mempunyai kebencian terhadap Rizieq. Kata dia, Rizieq dalam keadaan sehat dan memang sudah diperbolehkan untuk pulang ke rumahnya di kawasan Petamburan. "Itu informasi dan berita muncul dari orang maupun pihak yang memiliki sakit jiwa akibat kebencian mendalam terhadap Habib Rizieq Shihab," tegasnya.

Dia menambahkan, Rizieq tidak mengalami sakit, meski sejumlah kabar menyebut dia mengalami sakit sehingga harus dirawat di RS UMMI, Bogor, Jawa Barat. Rizieq, sambungnya, berada di rumah sakit hanya untuk beristirahat. 

"Alhamdulillah, (kondisi Rizieq, red) dari awal polemik ini sehat bugar. Hanya istirahat," tegasnya.