Anies Jadi Sopir Angkot rute Rawamangun-Duren Sawit, Antar Emak-emak ke Pasar
Foto tangkapan layar

Bagikan:

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan penasaran bagaimana rasanya menjadi sopir angkutan kota (angkot). Ia lalu menjajal jadi pramudi Mikrotrans Jak 26 rute Rawamangun - Duren Sawit.

Momen ini Anies bagikan dalam akun YouTube Anies Baswedan. Anies meminjam Mikrotrans yang biasa dikendarai Sudarman Sihombing dari Terminal Rawamangun.

Usai kenakan sabuk pengaman, Anies mengemudikan Jak 26 menuju Pasar Cipinang Kebembem sambil berbincang santai dengan Sihombing yang duduk di kursi samping sopir.

"Pagi itu mencoba mengendarai Mikrotrans (Jaklingko) AC dipandu oleh Pak Sihombing, pramudi yang biasa mengendarai Mikrotrans Jak 26 rute Rawamangun - Duren Sawit. Kami berbincang sepanjang perjalanan dan juga dengan para penumpang tentang pengalaman sehari-hari naik Mikrotrans," kata Anies dalam akun YouTubenya, dikutip pada Senin, 26 September.

Sambil menaikkan dan menurunkan penumpang, Anies menggali cerita dari Sihombing soal pekerjaannya menjadi sopir Mikrotrans sehari-hari. Kepada Anies, Sihombing bercerita bahwa saat ini sistem kerjanya setiap hari lebih baik karena tidak perlu lagi mengejar setoran.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini juga bertegur sapa hingga berfoto bersama dengan para penumpang. Salah satunya seorang ibu yang hendak berangkat ke Pasar Klender.

"Ibu mau kemana?" tanya Anies ketika ibu-ibu itu naik angkot

"Mau ke Pasar Klender pak, mau belanja," jawab emak-emak tersebut.

"Kalau ke pasar pake angkot?" lanjut Anies.

"Iya pake JakLingko26" jawab ibu itu kembali.

Dalam keterangan di akun YouTube-nya, Anies memandang dengan terintegrasinya layanan angkot ke dalam Mikrotrans, persentase warga Jakarta yang tinggal dalam radius 500 meter dari titik perhentian angkutan umum meningkat dua kali lipat dari 42% pada tahun 2017, menjadi 83% pada 2021.

"Persentase ini ditargetkan terus bertambah hingga mencapai 95 persen di 2022," ujarnya.

Meskipun Anies menganggap kebijakan ini sudah sesuai untuk tipologi kota Jakarta yang banyak jalan sempit dan permukiman padat, namun ternyata masih ada kendala pada pengoperasian Jaklingko. Setidaknya, itu yang dirasakan Anies saat menjajal menjadi sopir Mikrotrans.

"Masih terdapat beberapa masalah seperti sinyal mesin tap kartu sempat blank, yang tentunya menjadi bahan evaluasi bagi kami untuk meningkatkan pelayanan," tutur dia.