Bagikan:

JAKARTA -  Kejuaraan renang pelajar Bulanan (KRPB) yang diikuti oleh ratusan peserta dari tingkat Taman Kanak(TK) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) tercoreng dengan pengakuan salah satu orang tua peserta.

BG, salah satu orang tua dari peserta mengaku heran karena panita yang menjanjikan sertifikat dan piagam untuk para peserta belum diberikan hingga saat ini.

“Jika acara renang yang mengatasnamakan dari PRSI saja panitia lomba diduga melakukan dugaaan tindak pidana penipuan, kemana citra sportivitas dan fair play,” kata BP melalui pesan singakat, Minggu, 25 September. 

Acara renang digelar di Kolam Renang Gelanggang Olahraga Sunter, Jakarta Utara, Sabtu, 24 September.

Dalam mekanismenya para peserta dikenakan biaya pendaftaran sebesar Rp50 ribu untuk dapat mengikuti perlombaan. Nantinya mereka akan mendapatkan piagam dan sertifikat. 

BG mengaku kebingungan. Paslanya dalam acara itu berlogo Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi DKI Jakarta.  “Apakah ini sebuah bentuk karakteristik agar kedepan negeri yang kita cintai berjalan dengan tidak profesional dan transparansi,” ucapnya.

Dihubungi terpisah pihak panita pelaksana KRPB, Arip membenarkan bila piagam dan medali kepada beberapa anak belum diberikan.  Hal ini terjadi lantaran piagam yang diberikan belum ditandatangani oleh pimpinan. 

“Benar (dikasihin di rumah) karena belum ditandatangan basah. Makanya kita diminta alamat rumah nanti dikirim ke rumah,” kata Arip

“Setelah ditanda tangan basah, untuk juara mah sudah dikasih,” tambahnya.

Ia memastikan bila pemberian piagam dan mendali akan diberikan pada Senin besok. Karena di hari tersebut telah memasuki jam kerja. 

“Kemungkinan besok bisa dimasukkan, nanti dikirim mendali untuk yang juara,” tutupnya.