Satpol PP Surabaya Sudah Punya Peta Tawuran Pelajar, Saban Malam Patroli
Petugas Satpol PP Surabaya patroli untuk menjaga keamanan di Kota Surabaya (ANTARA/HO-Diskominfo Surabaya)

Bagikan:

JAKARTA - Satpol PP Kota Surabaya, Jawa Timur menggencarkan patroli gabungan setiap malam. Mereka berkeliling ke tempat-tempat yang berpotensi terjadinya tawuran antarpelajar.

Kasatpol PP Kota Surabaya, Eddy Christijanto, mengatakan patroli ini diikuti mulai dari instansi terkait hingga jajaran, di antaranya Satpol PP, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, Dinas Perhubungan, dan Dinas Sosial.

"Patroli gabungan ini diikuti sekitar 20 orang lebih personel. Kami setiap malam berkeliling ke tempat-tempat yang berpotensi rawan terjadinya tawuran," kata Eddy, Sabtu 24 September dikutip dari Antara.

Pihaknya mengaku sudah punya peta-peta wilayah yang berpotensi menjadi tempat pelajar atau remaja tawuran. Sejumlah wilayah itu pun menjadi fokus patroli pemantauan jajarannya setiap malam.

Sejumlah wilayah tersebut, di antaranya adalah Jalan Indrapura, Jalan Dupak, Jalan Tanjung Sari, Jalan Banyu Urip, Jalan Kedungdoro, Jalan Diponegoro, Jalan Wonorejo, Jalan Kenjeran, Jalan Kedung Cowek, Jalan Pogot, Jalan Wonokusumo, Jalan Kaliondo, Jalan Kapasan hingga Jalan Undaan Surabaya.

"Jadi titik-titik rawan yang sering muncul terjadinya tawuran itu sudah kami petakan. Malah yang di Jalan Upa Jiwa Ngagel itu sebelumnya tidak pernah terjadi," kata dia.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, tawuran antarpelajar yang terjadi di Jalan Upa Jiwa pada Kamis (22/9) malam, awalnya disebabkan cekcok atau saling ejek melalui media sosial. Kejadian tawuran itu pun tak terelakkan.

Dari insiden tersebut, petugas gabungan mengamankan 16 orang pelajar sekolah untuk dimintai keterangan. Sementara dua orang lainnya yang menjadi korban, juga turut diberikan perawatan.

"Karena ada dua orang korban yang terluka, sehingga (terduga pelaku tawuran) itu langsung kami arahkan ke Polsek Wonokromo. Jadi langsung ditangani APH (Aparat Penegak Hukum) karena ada korbannya," ujar dia lagi.

Mendapati hal itu, Eddy pun mengajak para orangtua agar peduli terhadap masing-masing anaknya. Baginya, orangtua memiliki peranan penting untuk memastikan anak-anak dalam kondisi aman.

"Misalnya kalau sudah pukul 21.00 WIB, anaknya tidak di rumah, maka orangtua harus menelepon ada di mana dan meminta segera pulang ke rumah. Kalau anaknya tidak bisa dihubungi, maka orang tua dapat menghubungi teman terdekat anaknya," kata dia pula.

Beberapa kali saat rapat koordinasi bersama, Eddy telah menyampaikan kepada camat agar meneruskannya kepada para orangtua untuk memperhatikan anak-anaknya. Sebab, keamanan dan perlindungan anak itu juga menjadi tanggung jawab bersama.

"Jadi menjadi tanggung jawab semuanya. Baik itu pemerintah, orangtua, guru, maupun lingkungan harus saling membantu dalam rangka melindungi anak dan menciptakan ketenteraman dan ketertiban," ujar Eddy.