PDIP Bakal Wajibkan Ganjar Hingga Gibran Kunjungi Kilometer Nol Sabang dan Merauke
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto

Bagikan:

SABANG - Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyebut partainya bakal mewajibkan kader yang tengah menjabat sebagai kepala daerah untuk menginjakkan kaki di kilometer nol Kota Sabang, Aceh.

Mereka yang dimaksud Hasto adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wali Kota Medan Bobby Nasution, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, dan para kepala daerah kader PDIP lainnya.

"Dari Kilometer Nol inilah kita merasakan langsung Indonesia Raya kita. Banyak pejabat dan elite yang melihat Indonesia hanya dari peta saja. Tanpa merasakan langsung wilayah Indonesia kita yang luar biasa. Belum lagi sejarah peradabannya, karya kebudayaannya," kata Hasto di Sabang, Sabtu, 24 September.

Untuk melengkapi perjalanan, lanjut Hasto, mereka juga harus mengunjungi Merauke. "Untuk itu kami akan wajibkan kepala daerah dari PDI Perjuangan harus menginjakkan kaki ke titik kilometer nol di Sabang ini dan juga di Merauke, Papua," ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Hasto juga mengulas peristiwa tsunami Aceh di tahun 2004. Saat itu, hampir seluruh negara di dunia datang dan memberikan bantuan ke Aceh.

Begitu juga dengan Aceh menerima bantuan itu tanpa melihat apa agama dan suku bangsa dari si pemberi bantuan.

"Tsunami membuka pemahaman bahwa nilai kemanusiaan bekerja. Ini harus membuka kesadaran bahwa kita harus membuka diri. Tentu yang datang harus sesuaikan dengan kebiasaan sini, kultur disini? tapi dari kita juga harus membuka diri," tutur Hasto.

Hasto lalu memberi contoh bagaimana Jepang membangun sebuah universitas dan memberikan beasiswa bagi warga negara yang membantu mereka saat terjadi bencana akibat tsunami yang ikut merusakkan reaktor nuklir Fukushima.

"Aceh dengan religiositasnya yang tinggi, kita harus gelorakan semangat terbuka dengan membuka diri. Sehingga orang datang ke Aceh dan melihat bahwa Aceh adalah bagian dari Indonesia yang memiliki daya survival yang tinggi dengan budaya termasuk kulinernya yang luar biasa," urainya.