JAKARTA - Teror pembakaran jemuran pakaian bikin takut warga RW 11, Kelurahan Kramat Jati, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur. Ketika ditelusuri pengurus lingkungan, pelaku pembakar jemuran diduga anak di bawah umur yang masih berusia 10 tahun.
"Dari cek CCTV terlihat pelaku terekam saat beraksi. Terduga pelaku ciri masih di bawah umur. Kita sebagai pemangku masyarakat mau tahu motifnya. Pembuktian CCTV terlihat dia lagi kabur. Terduga pelaku kabur dari TKP terekam CCTV," papar Trisno, ketua RT setempat, kepada wartawan, Jumat, 23 September.
Meski sempat berkelit, namun aksinya terbukti melalui rekaman kamera CCTV saat bocah tersebut berlari usai membakar jemuran. Bocah juga itu sempat menyebut jika dirinya berhalusinasi.
"Anak (seperti) punya khayalan sendiri, halusinasi, bahwa dia itu mempunyai teman di luar, maksudnya (makhluk) astral lah," ujarnya.
Selanjutnya, pengurus lingkungan melakukan mediasi antara pihak para korban dengan orangtua pelaku.
"Sudah dimediasi. Warga resah minta segera ditangani. Pelaku sudah kita tangani, mudah - mudahan tidak ada lagi (kejadian)," katanya.
Trisno menyebutkan, akibat aksi teror itu, sedikitnya ada 6 rumah yang terdampak hangus terkena rambatan dari pembakaran jemuran pakaian oleh pelaku.
"Hari pertama dua rumah yang terbakar, awalnya dikira akibat kosleting listrik. Di hari kedua ada 4 rumah. Jadi total 6 rumah terdampak," ucapnya.
BACA JUGA:
Sebelumnya diberitakan, warga di kawasan RW 11, Kelurahan Kramat Jati, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur digegerkan dengan aksi teror pembakaran jemuran sejumlah pakaian yang terjadi di tiga RT berbeda.
Api dari bakaran pakaian sempat merambat ke dinding rumah, pagar hingga plafon rumah warga. Belum diketahui motif dari pembakaran tersebut belum diketahui.
Namun warga khawatir tindakan pelaku tak bertanggungjawab itu dapat menyebabkan kebakaran di pemukiman warga.