Bantah Eksodus Warga Rusia di Bandara Usai Presiden Putin Umumkan Mobilisasi, Kremlin: Dilebih-lebihkan
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov. (Wikimedia Commons/Пресс-служба Президента России)

Bagikan:

JAKARTA - Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan desas-desus tentang kesibukkan di bandara-bandara Rusia, dengan peningkatan perjalanan ke luar negara itu usai pengumuman mobilisasi parsial terlalu dilebih-lebihkan.

"Informasi tentang beberapa kesibukan di bandara dan sebagainya sangat dilebih-lebihkan," katanya kepada wartawan Hari Kamis, melansir TASS 22 September.

"Banyak informasi palsu telah muncul tentang ini," sambungnya.

Juru bicara itu mengatakan orang harus "memperlakukan (publikasi semacam itu) dengan sangat hati-hati, agar tidak menjadi korban informasi palsu".

Diberitakan sebelumnya, penerbangan dari Rusia ludes terjual, harga tiket meroket, setelah Presiden Vladimir Putin mengumumkan mobilisasi untuk pertama kali sejak Perang Dunia II.

Pengumuman mobilisasi oleh Presiden Putin di televisi, menimbulkan kekhawatiran, beberapa pria usia pertempuran tidak akan diizinkan meninggalkan negara itu.

Sementara, pasukan keamanan menahan lebih dari 1.300 orang di Rusia pada Rabu dalam protes yang mengecam mobilisasi, kata sebuah kelompok hak asasi.

Protes terjadi beberapa jam setelah Presiden Vladimir Putin memerintahkan pengerahan militer pertama Rusia sejak Perang Dunia Kedua.

Kelompok pemantau protes independen OVD-Info mengatakan, menurut informasi yang dikumpulkan dari 38 kota Rusia, lebih dari 1.311 orang telah ditahan hingga larut malam.

Dikatakan angka-angka itu termasuk setidaknya 502 orang di Moskow dan 524 lainnya di St Petersburg, kota terpadat kedua di Rusia.

Untuk diketahui, demonstrasi tanpa izin adalah ilegal di bawah undang-undang anti-protes Rusia.