Stok Mulai Menipis, Satgas Penanganan COVID-19 Kepri Minta Tambahan Vaksin dari Pusat
Badan Intelijen Negara menggelar vaksinasi massal di Grand Mall Batam, Kamis (Istimewa/ANTARA)

Bagikan:

KEPRI - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Riau sudah dua kali melayangkan surat kepada pemerintah pusat untuk menambah vaksin karena stok yang mulai menipis.

Sekretaris Satgas Penanganan COVID-19 Kepri Muhamad Darwin mengatakan, stok vaksin di sejumlah kabupaten dan kota sudah habis, seperti Tanjungpinang, Kabupaten Natuna, Karimun dan Kabupaten Kepulauan Anambas. Sedangkan stok vaksin di Batam tinggal 300 dosis, Bintan 168 dosis dan Lingga 432 dosis.

"Satgas kabupaten dan kota juga sudah meminta vaksin kepada kami," katanya di Kota Tanjungpinang, Antara, 22 September. 

Darwin mengemukakan persediaan vaksin di pusat juga mulai menipis sehingga Satgas Penanganan COVID-19 Kepri memaklumi sampai sekarang vaksin belum disalurkan ke Kepri.

"Di pusat juga mulai menipis. Kami yakin pemerintah pusat mengambil langkah yang cepat agar stok vaksin di Kepri memadai," ucapnya.

Kepala Dinas ESDM Kepri itu mengimbau masyarakat, terutama yang ingin melakukan perjalanan keluar provinsi untuk bersabar. Satgas Penanganan COVID-19 Kepri segera mengumumkan kepada publik bila vaksin didistribusikan pusat ke Kepri.

"Kami mohon bersabar, mudah-mudahan dalam waktu dekat pusat kembali mendistribusikan vaksin ke Kepri," ujarnya.

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kepri Tjetjep Yudiana berharap pemerintah pusat segera mendistribusikan vaksin COVID-19 ke Kepri.

"Kami ingin agar program vaksinasi mencapai target sehingga terbentuk kekebalan tubuh masyarakat secara komunal," ucapnya.

Mantan Kepala Dinas Kesehatan Kepri itu juga mengimbau masyarakat untuk tidak menunda suntik vaksin COVID-19 bila sudah ada stok vaksin di puskesmas. Ia mengingatkan bahwa suntik vaksin itu merupakan kebutuhan di masa pandemi COVID-19.

Kegiatan vaksinasi gencar dilakukan pemerintah pusat hingga daerah untuk melindungi masyarakat.

"Jadi suntik vaksin itu bukan untuk memenuhi syarat perjalanan ke luar provinsi, melainkan kebutuhan hidup. Jangan ada lagi pemikiran seperti itu, yang menyebabkan orang hanya mau vaksin ketika ingin keluar daerah," katanya.