Pertama Sejak Perang Dunia II: Presiden Putin Perintahkan Mobilisasi, Siap Hadapi Barat dengan Semua Persenjataan yang Dimiliki
Ilustrasi militer Rusia saat parade Victory Day. (Wikimedia Commons/The Presidential Press and Information Office 2)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Vladimir Putin memerintahkan mobilisasi pertama Rusia sejak Perang Dunia II pada Hari Rabu, memperingatkan Barat, Moskow akan menanggapi dengan semua persenjataan yang dimiliki, jika mereka melanjutkan apa yang disebutnya sebagai 'pemerasan nuklir.'

Peringatan dari pemimpin tertinggi Rusia, yang negaranya memiliki lebih banyak hulu ledak nuklir daripada Amerika Serikat, menandai eskalasi perang terbesar di Ukraina sejak invasi Moskow pada 24 Februari.

"Jika integritas teritorial negara kami terancam, kami menggunakan semua cara yang tersedia untuk melindungi rakyat kami, ini bukan gertakan," kata Presiden Putin dalam pidato yang disiarkan televisi kepada negara itu, melansir Reuters 21 September.

Presiden Putin menuduh Barat berkomplot untuk menghancurkan Rusia, memberikan dukungan eksplisitnya pada referendum yang akan diadakan di petak-petak Ukraina yang dikendalikan oleh pasukan Rusia, langkah pertama untuk pencaplokan resmi sebagian Ukraina seukuran Hongaria.

Perang, yang telah memicu konfrontasi terburuk dengan Barat sejak Krisis Rudal Kuba 1962, telah menewaskan puluhan ribu orang dan mengirimkan gelombang inflasi yang menerjang ekonomi global.

Presiden Putin mengatakan dia telah menandatangani dekrit tentang mobilisasi parsial. Mobilisasi, yang mempengaruhi siapa saja yang telah bertugas sebagai tentara profesional di Rusia daripada wajib militer, segera dimulai.

Terpisah, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengungkapkan, dia memperkirakan 300.000 orang akan dikerahkan.