Tak Terima Risma Dihina, Ibu-ibu di Surabaya Turun ke Jalan Gelar Aksi Bela Wali Kota
Aksi Bela Risma di Surabaya, Jumat 27 November (ANTARA)

Bagikan:

SURABAYA - Puluhan ibu-ibu menggelar aksi di depan Balai Kota Surabaya, Jawa Timur. Mereka membela dan memberikan dukungan kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) atas beredarnya video viral yang menghina.

"Kami masyarakat Surabaya dengan ketulusan hati menikmati buah karya pembangunannya. Ya, Bu Risma, perempuan tangguh itu membangun Surabaya tidak hanya sekadar badannya. Tetapi jiwa Surabaya dibangun dengan hatinya pula," kata kordinator aksi Renny Anjani saat berorasi dilansir dari Antara, Jumat, 27 November.

Aksi tersebut berawal adanya video viral berupa nyanyian dan yel yel yang berbunyi "Hancurkan Risma Sekarang Juga" yang dinyanyikan para pendukung calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya nomor urut 2 Machfud Arifin dan Mujiaman.

Atas dasar itu, ibu-ibu di Surabaya merasa sakit hati dan geram. Mereka pun lantas menggelar aksi dukungan bela Bu Risma dan lawan premanisme.

Mereka membawa beberapa poster yang berisi dukungan kepada Risma seperti halnya "Bu Risma simbol keberhasilan Suroboyo", "Dasar preman prematur. Sopo sing arep koen ancurno? (siapa yang akan anda hancurkan). Emak-emak Suroboyo? Ikiloh musuhmu! (Ibu-ibu Surabaya? Inilah musuhmu),".

Renny mengatakan, hanya orang-orang yang tidak beretika yang mau menghancurkan seorang perempuan berprestasi yang telah sukses membangun Surabaya.

"Apakah beliau-beliau pendukung Pak Machfud Arifin tidak melihat hasil buah karya wali kota perempuan pertama di Surabaya itu yang telah membangun Kota Pahlawan dengan hati dan segenap jiwa raganya," ujarnya.

Anjani mempertanyakan alasan pendukung MA-Mujiaman menghujat seorang perempuan yang sudah membangun Surabaya. Bagi Anjani, mereka tidak sadar, Risma yang dihujat itu adalah seorang ibu yang memimpin Surabaya dengan bijaksana.

"Lisanmu menunjukkan ketikpantasanmu sebagai warga kota yang bermartabat! Bu Risma itu ibumu, juga ibuku, ibu kita semua warga Surabaya yang hendak kalian hancurkan," ujarnya.

Pilkada Surabaya diikuti dua pasangan calon. Paslon nomor urut 1 Eri Cahyadi dan Armudji diusung PDI Perjuangan dan didukung oleh PSI. Selain itu, mereka juga mendapatkan tambahan kekuatan dari enam partai politik nonparlemen, yakni Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Hanura, Partai Berkarya, PKPI, dan Partai Garuda.

Sedangkan pasangan Machfud Arifin-Mujiaman dengan nomor urut 2 diusung koalisi delapan partai yakni PKB, PPP, PAN, Golkar, Gerindra, PKS, Demokrat dan Partai NasDem serta didukung partai nonparlemen yakni Partai Perindo.