SURABAYA - Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) merilis hasil survei Pilkada Surabaya. Hasilnya, pasangan calon wali kota-wakil wali kota Surabaya Machfud Arifin-Mujiaman unggul dengan elektabilitas 46 persen. Sedangkan pasangan calon Eri Cahyadi-Armudji elektabilitasnya 42,86 persen.
"Jadi ada selisih tipis sebesar 3,14 persen," kata Kepala Prodi Ilmu Politik FISIP UINSA, Holilah, di Surabaya, Selasa, 24 November.
Selain elektabilitas, popularitas pasangan Machfud Arifin-Mujiaman unggul yakni 47,4 persen. Sedangkan Eri Cahyadi-Armudji 47,1 persen.
Sedangkan dari sisi akseptabilitas atau yang paling disukai oleh masyarakat pasangan Machfud Arifin-Mujiaman unggul dengan angka 47,4 persen. Sementara Eri Cahyadi-Armudji angkanya 46,3 persen.
Survei dilakukan pada 2-12 November atau sebelum debat publik pasangan calon digelar. Ada 350 responden dalam survei dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
"Menggunakan metode multistage random sampling," katanya.
BACA JUGA:
Holilah menjelaskan pertimbangan memilih kandidat mayoritas di Kota Surabaya tergolong rasional dan bukan emosional. Hal ini dibuktikan dengan tingginya preferensi pada program dan visi-misi sebesar 29,4 persen, kemampuan memimpin 23,7 persen serta pengalaman 10,1 persen.
"Ternyata hanya sebagian kecil yang kecenderungan sosiologis misalnya faktor agama sebesar 7,7 persen," katanya.
Sementara itu, tiga urutan permasalahan utama yang perlu diselesaikan oleh pemimpin Kota Surabaya mendatang menurut responden adalah pengangguran sebesar 27,9 persen, masalah jaminan kesehatan 20,4 persen.
“Dan pelayanan jaminan pendidikan 15,8 persen," kata Holilah.