Soal Penggunaan Jet Pribadi Brigjen Hendra, Eks Penasehat Kapolri: Harus Diinvestigasi
Ilustrasi-(Foto: DOK ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Guru Besar Politik dan Keamanan Universitas Padjadjaran yang juga eks penasihat Kapolri, Muradi, meminta Korps Bhayangkara mengusut dugaan keterlibatan pengusaha di balik penggunaan jet pribadi oleh Brigjen Hendra Kurniawan. Sebab, penggunaannya dianggap tak sesuai peruntukannya.

Sedianya, mantan Karo Paminal Propam Polri itu menggunakan jet pribadi saat pemulangan jenazah Nopriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J ke keluarga di Jambi.

"Itu (penggunaan private jet, red) berada dalam posisi yang tidak tepat. Bintang satu (Brigjen Hendra Kurniawan, red) tapi bisa pakai private jet. Itu juga harus diinvestigasi," ujar Muradi dalam keterangan tertulis, Senin, 19 September.

Kedua pengusaha itu yakni Robert Priantono Bonosusatya dan Yoga Susilo. Mereka diduga merupakan mafia judi online.

"Ada kemungkinan adanya sokongan untuk pemanfaatan private jet dari dua orang sipil yang diduga adalah mafia judi online," ungkapnya.

Bahkan, Muradi menyebut ada beberapa perwira Polri yang diduga memiliki hubungan dengan para pengusaha terkait jet pribadi. Kendati demikian, dia enggan menyebutkan siapa saja para perwira yang dimaksud.

"Beberapa elite petinggi Polri punya dengan pengusaha. Tapi saya tidak bisa sebutkan," kata Muradi.

Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso menyebut telah mendapat informasi perihal tersebut. Bahkan, sudah mengidentifikasi jenis jet pribadi yang dipakai oleh Brigjen Hendra Kurniawan dengan nomor Jet T7-JAB.

Mantan Kepala Biro Pengamanan Internal Divisi Propam Polri itu ke Jambi bersama Kombes Pol Agus Nurpatria, Kombes Pol Susanto, AKP Rifazal Samual Bripd Fernanda, Briptu Sigit, Briptu Putu dan Briptu Mika.

Pesawat itu diketahui sering digunakan oleh Andrew Hidayat, bos PT MMS Group Indonesia, yang juga mantan narapidana kasus korupsi dan Yoga Susilo, Direktur Utama PT Pakarti Putra Sang Fajar dalam penerbangan bisnis Jakarta-Bali.

“IPW mencium aroma amis keterlibatan RBT dan Yoga Susilo dalam kasus Sambo dan Konsorsium 303. Lantaran, selain RBT, nama Yoga Susilo, Direktur Utama PT Pakarti Putra Sang Fajar muncul dalam struktur organisasi Kaisar Sambo dan Konsorsium 303, sebagai Bos Konsorsium Judi Wilayah Jakarta,” kata Sugeng

Menurut Sugeng, nama RBT alias Bong, dalam catatan IPW adalah Ketua Konsorsium Judi Online Indonesia yang bermarkas di Jalan Gunawarman, Jakarta Selatan, atau hanya berjarak 200 meter dari Mabes Polri.

Sehingga, IPW meminta timsus bentukan Kapolri perlu menelusuri hubungan antara Kaisar Sambo, dana judi online sebesar Rp155 Triliun milik Konsorsium 303, dengan RBT dan YS dalam kaitan pemberian dukungan kepada pencalonan capres tertentu pada 2024 dimana Ferdy Sambo ingin menjadi Kapolrinya.