Soal Bencana Tanah Bergerak di Dekat Kediaman Prabowo Subianto dan Rocky Gerung, Ini Harapan Effendi Gazali
Akibat tanah bergerak di Desa Bojong Koneng, jalan berbeton mengalami kerusakan. Effendi Gazali berharap Prabowo Subianto dan Rocky Gerung bisa membantu menyuarakan soal ini. (Foto IST)

Bagikan:

JAKARTA – Tanah bergerak di Desa Bojong Koneng, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat menjadi perhatian banyak pihak. Pemda Kabupaten Bogor pun sudah mengambil langkah dan menetapkan status tanggap darurat.

Pakar komunikasi Effendi Gazali menilai persoalan ini mestinya juga  menjadi perhatian tokoh nasional yang bermukim tak jauh dari lokasi kejadian. Antara lain Menhan Prabowo Subianto dan pengamat politik dan juga dosen Universitas Indonesia Rocky Gerung. Dua tokoh ini diharapkan berperan agar bencana tanah bergerak ini bisa mendapat perhatian dan ada solusi.

“Saya tidak tahu persis siapa-siapa saja yang tinggal di Bojong Koneng, Hambalang, Sentul, Kabupaten Bogor itu. Yang jelas ada Menhan Prabowo di sana. Lalu ada Rocky Gerung yang membela sekitar 160 keluarga di sana sehingga tanah mereka berhasil dipertahankan dari pengembang yang mau mengklaim sebagai hak mereka,” kata Effendi Gazali, Peneliti Komunikasi, sekarang menjadi Koordinator Green Clic (Green World & Climate Care), sebuah NGO berpusat di Brussel kepada VOI yang menghubunginya Sabtu 17 September.

Effendi sendiri menurutnya  punya lahan peternakan di sekitar sana. “Saya sendiri punya peternakan di situ sejak tahun 2009. Itu bukan vila, yang ada di sana rumah untuk penjaga ternak dan pembuat kandang. Satu malam pun saya belum pernah menginap di sana sejak tahun 2009,” lanjutnya.

Sebelumnya dalam kasus berbeda, lanjut Effendi,  Rocky Gerung sudah bersuara soal percobaan pengambilan tanah rakyat oleh salah satu pengembang di sana. Sementara Prabowo kita belum dengar suaranya sama sekali soal upaya pengambilan tanah rakyat di sekitarnya.

“Soal tanah bergerak ini, saya harap Rocky Gerung bicara dari segi alamnya. Karena dia pencinta alam yang sejati. Jadi dia bisa menarik logika soal penggundulan atau pembersihan lahan yang tidak ditanam kembali,” sarannya.

Tanggap Darurat

Seperti diberitakan sebelumnya, Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan menetapkan status tanggap darurat bencana pergeseran tanah di Desa Bojong Koneng, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat ini. "Hari ini status tanggap daruratnya sudah saya tandatangani. Langkah ini kami ambil untuk memaksimalkan penanganan pasca-bencana," katanya di Cibinong, dikutip dari Antara, Kamis, 15 September.

Effendi Gazali. (Antara)
Effendi Gazali. (Antara)

Iwan menyebutkan, status tanggap darurat bencana melalui Keputusan Bupati Nomor 360/19/Kep-TD/BPBD dapat menjadi dasar penanganan dari dampak yang ditimbulkan bencana pergeseran tanah. "Perlu kita tetapkan Keputusan Bupati Bogor tentang penetapan status tanggap darurat bencana pergeseran tanah di Desa Bojong Koneng. Ini yang akan menjadi payung hukum kita untuk menangani bencana ini," kata Iwan.

Sementara itu Effendi sendiri kata dia, sudah berkomunikasi pada Bupati Bogor soal bencana ini. “Saya sendiri sudah melaporkan melalui WA ke Bupati Kabupaten Bogor. Betul tanah di sana memang rawan bergerak. Dan pernah terjadi juga peristiwa tanah bergerak sebelumnya,” katanya.

“Tapi saya menyatakan Pemkab harus melihat tanah-tanah mana yang ditebang atau dibersihkan lalu tidak ditanam kembali. Bisa jadi ini karena hujan deras, namun kenapa Pemkab tidak memperhatikan jika ada pihak tertentu melakukan pembersihan lahan tanpa ditanam kembali. Dan apa betul bisa dilakukan rencana pembagunan yang didahului pembersihan lahan, dengan AMDAL untuk lingkungan seperti itu?

Harapan pada Prabowo

Effendi juga berharap agar Menhan Prabowo Subianto bisa bersikap dalam persoalan tanah bergerak ini. “Mengenai Prabowo, saya mendengar langsung dari warga di sekitar sana.  Mereka menyatakan tidak dibela oleh Prabowo. Mereka sangat mengharapkan Prabowo bicara soal klaim pengembang yang mengambil tanah yang sudah begitu lama mereka tinggali. Atau juga soal pembersihan lahan tanpa ditanam kembali, yang mereka khawatirkan akan membuat tanah bergerak lebih parah,” katanya.

Kondisi lokasi bencana pergeseran tanah di Desa Bojongkoneng, Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (15/9/2022). (ANTARA/M Fikri Setiawan)
Kondisi lokasi bencana pergeseran tanah di Desa Bojongkoneng, Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (15/9/2022). (ANTARA/M Fikri Setiawan)

“Saya pribadi selalu mengajak warga kalau terpaksa menebang pohon, tinggalkan setidaknya satu meter agar pohon bisa tetap tumbuh dan akarnya tetap memegang tanah,” tandas  Effendi.

Harapan pada Prabowo yang kini digadang-gadang sebagai capres oleh Gerindra untuk pemilu 2024 nanti sejatinya besar. “Intinya, rakyat menunggu Prabowo membela mereka. Calon Presiden yang baik, yang tegas, harus membela rakyat di sekitarnya lebih dahulu. Baru bicara soal keadilan bagi seluruh bangsa. Soal Pertahanan Rakyat Semesta harus dimulai dari sekitar rumah sendiri lebih dahulu. Semoga Pak Prabowo sebagai Capres menunjukkan segera ketegasannya sebagai pemimpin yang ditunggu rakyat!,” haraf Effendi Gazali soal musibah tanah bergerak ini.