Bagikan:

MATARAM - Komandan Resor Militer (Danrem) 162/Wira Bhakti (WB) Brigadir Jenderal TNI Sudarwo Aris Nurcahyo angkat bicara terkait pernyataan anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon.

Saat rapat kerja antara Komisi I DPR dengan Kementerian Pertahanan dan TNI belum lama ini, politikus PDI Perjuangan itu menyebut 'TNI seperti gerombolan dan organisasi masyarakat alias ormas'.

"Sangat kami sesali, seharusnya kata seperti ini tidak pantas untuk diucapkan oleh seorang pejabat negara ataupun pejabat perwakilan rakyat," katanya dalam acara silaturahmi dengan Keluarga Besar TNI (KBT) di Aula Soedirman Korem 162/WB, Mataram, dikutip dari Antara, Kamis 15 September

Dia pun menyatakan TNI tidak pernah terpecah belah atau tetap kokoh berdiri serta solid.

"Kita ketahui bersama bahwa TNI itu lahir dari rakyat dan untuk rakyat. Bila ES (Effendi Simbolon) merupakan putra dari seorang tentara maka seharusnya tidak perlu menyebutkan kalimat tersebut," ujarnya.

Danrem 162/WB menambahkan, menjelang tahun politik sebaiknya pernyataan yang dapat menimbulkan gesekan di tengah masyarakat dihindari. Potensi gesekan juga dapat meruncing lantaran satu sama lain memiliki pandangan berbeda.

"Kami berharap jangan sampai hal semacam ini akan menimbulkan perpecahan dalam tubuh organisasi, terlebih kurang lebih setahun lagi kita akan masuk kepada tahun politik. Di mana masyarakat berada dalam situasi yang berbeda antara satu dan lainnya," jelasnya.

"Oleh karenanya kepada seluruh KBT pelihara silaturahmi dengan baik, tanamkan di hati kita semua agar keberadaan TNI tetap Kokoh demi masyarakat Indonesia," tandas Danrem 162/WB.

Dalam acara silaturahmi dengan KBT, turut hadir juga Danlanal Mataram, Danlanud ZAM, Kasrem 162, para Pasi Korem 162, perwakilan veteran, dan FKPPI.