SOLO - Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka memastikan hingga saat ini Batik Solo Trans (BST) belum berbayar alias masih gratis usai kenaikan harga beberapa jenis bahan bakar minyak (BBM) oleh pemerintah.
”BST belum berbayar, rencana belum," kata Gibran di Solo dikutip ANTARA, Jumat, 16 September.
Gibran mengatakan terkait dengan rencana ke depan sejauh ini belum diputuskan mengingat antusiasme warga masih sangat tinggi untuk menaiki bus tersebut.
Dinas Perhubungan Kota Surakarta juga masih menunggu keputusan dari pemerintah pusat untuk menekan biaya operasional BST agar tidak membengkak usai kenaikan harga BBM.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Surakarta Taufiq Muhammad mengatakan masih menunggu ada-tidaknya penyesuaian biaya buy the service atau jika anggaran tidak ada perubahan maka akan ada penyesuaian pelayanan.
Salah satu upaya penyesuaian pelayanan yang dapat dilakukan adalah mengurangi ritase di seluruh koridor BST yang paling sepi penumpang.
BACA JUGA:
Menurut Taufiq, jika mengacu pada Peraturan Menteri Keungan terkait Pendapatan Negara Bukan Pajak maka penerapan tarif BST rencananya dimulai tahun ini.
"Kayaknya tahun ini sudah berbayar, tapi tidak tahu dimulai Oktober apa November. Karena 2023 anggarannya sudah ditetapkan dan nilainya tidak sampai 50 persen dari tahun ini, jadi harus berbayar," katanya.