Bagikan:

JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono digadang-gadang menjadi salah satu kandidat Panglima TNI pengganti Jenderal Andika Perkasa yang akan memasuki masa pensiun.

Menanggapinya, KSAL mengatakan jabatan Panglima TNI merupakan hak prerogatif Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia mengaku tidak ingin berandai-andai tentang hal itu.

“Selalu saya sampaikan, itu adalah hak prerogatif presiden. Jadi, kita tidak bisa berandai-andai, tidak bisa menduga-duga,” kata Yudo kepada wartawan di Kesatrian TNI AL Pondok Dayung, Jakarta Utara, Senin 12 September.

Menurut KSAL, pertanyaan tentang sosok pengganti Panglima Andika sepatutnya diajukan kepada kepala negara.

Paling penting saat ini, kata dia, menjalankan amanah dan tugas yang dibebankannya sebagai KSAL untuk menjaga kondisi tetap aman.

“Ya, silakan tentunya tanya ke Bapak Presiden yang mempunyai hak prerogatif untuk itu,” ucap Yudo.

Seperti diketahui, KSAL Yudo Margono digadang-gadang menjadi calon Panglima TNI penganti Jenderal TNI Andika Perkasa yang memasuki masa pensiun pada November 2022.

Yudo yang memiliki masa pensiun pada November 2023 diketahui pernah menjadi salah satu kandidat Panglima TNI bersaing dengan Andika pada November 2021.

Namun kala itu, Presiden Jokowi memilih Andika Perkasa sebagai calon Panglima TNI yang mengikuti uji kelayakan dan kepatutan di Komisi I DPR.

Di sisi lain, berdasarkan laporan Antara, pengamat militer dan pertahanan dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi menilai, Yudo Margono masih berpeluang menjadi Panglima TNI selama dirinya belum pensiun karena jabatan tersebut harus diisi oleh kepala staf atau mantan kepala staf yang masih aktif.

Menurut Fahmi, selama Pemerintahan Presiden Jokowi belum pernah ada sosok dari TNI AL menjadi Panglima TNI sehingga potensi Yudo mengisi jabatan itu penting untuk dipertimbangkan.