Bagikan:

YOGYAKARTA - Siapa calon panglima TNI opsi Jokowi masih jadi misteri. KSAD Jenderal Dudung Abdurachman, KSAL Laksamana Yudo Margono, dan KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo, sama-sama berpeluang menggantikan posisi Jenderal Andika Perkasa.

Seperti yang diketahui, Jenderal Andika Perkasa bakal meninggalkan jabatannya kurang dari sebulan lagi. Jenderal bintang empat itu akan pensiun bulan depan, tepatnya ketika menjelang umur 58 tahun pada 21 Desember 2022.

Teka - Teki Calon Panglima TNI

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa (dok. Puspen TNI AD)
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa (dok. Puspen TNI AD)

 

Ada tiga nama yang seketika jadi sorotan. Di matra darat, ada KSAD Jenderal Dudung Abdurachman. Dari matra laut, KSAL Laksamana Yudo Margono. Sementara matra udara ada KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo.

Sampai saat  ini, Presiden Jokowi belum mengirimkan surat presiden (surpres) berkaitan dengan pergantian Panglima TNI ke DPR RI.

Sekjen DPR RI Indra Iskandar memaparkan Surat Presiden (surpres) calon Panglima TNI batal diterima Rabu (23/11) kemarin. Indra mengatakan pihak Sekretariat Negara (Setneg) akan menyerahkan surat itu pada 28 November 2022. "Penyerahan surpres Panglima TNI itu akan diserahkan Mensesneg terhadap Ibu Puan tanggal 28 November," ujar Indra terhadap wartawan, Rabu (23/11/2022).

Tidak ada Undang-undang yang dilanggar. Meskipun penyerahan surpres diundur, itu tak menyalahi peraturan lantaran pensiunnya Panglima TNI pensiun dapat hingga 30 Desember 2022.

Bicara Peluang

Tiga kepala staf TNI walhasil punya kesempatan yang sama besar dipilih menjadi Panglima TNI menggantikan Andika Perkasa.

Tapi, diperbandingkan dengan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman atau KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo, KSAL Laksamana Yudo Margono dievaluasi punya kesempatan paling besar.

Alasan pertama, selama masa pemerintahan Jokowi, belum pernah ada panglima dari lingkungan TNI Angkatan Laut.

Semenjak 2014, ada dua panglima dari Angkatan Darat dan satu dari Angkatan Udara.

Meskipun tidak ada ketetapan normatif yang mewajibkan pergiliran di antara ketiga matra dikerjakan secara urut kacang, bukan berarti itu tak penting untuk dipertimbangkan.

Tak hanya itu semenjak dahulu Jokowi punya cita-cita membangun poros maritim Tanah Air. Dan yang paling mungkin untuk mengawal itu merupakan matra laut.  "Pengangkatan dan pemberhentian panglima dijalankan menurut kepentingan organisasi TNI," demikian Pasal 13 Ayat (3) UU TNI.

"Jabatan panglima sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat dijabat secara bergantian oleh Perwira Tinggi aktif dari tiap-tiap Angkatan yang sedang atau pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan," lanjutan ayat 4.

Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad angkat bicara soal ini. Dasco mengatakan, terbuka kemungkinan calon Panglima TNI berasal dari seluruh matra, yaitu TNI Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), ataupun Angkatan Udara (AU).

"Sepanjang kepala staf itu masih aktif, tentunya terbuka seluruh kemungkinan untuk menjadi panglima TNI. Sebab itu merupakan hak prerogatif dari Presiden Jokowi sebagai panglima tertinggi kita," kata Dasco terhadap wartawan di rumit parlemen, Senayan, Jakarta.

Untuk perkara ini, kewenangannya disebut berada di tangan Presiden Jokowi. Dan Panglima TNI alternatif Jokowi sesudah Jenderal Andika Perkasa hingga kini masih jadi misteri.

Setelah mengetahui teka-teki calon panglima TNI, simak berita menarik lainnya di VOI, saatnya merevolusi pemberitaan!