Bagikan:

JAKARTA - Partai Gerindra menghormati keputusan Presiden Joko Widodo yang memilih Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) Jenderal Andika Perkasa sebagai calon panglima TNI. Ini artinya, Andika bakal menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto yang memasuki pensiun pada 8 November mendatang. 

"Gerindra menjunjung tinggi apa yang sudah diajukan oleh Presiden Joko Widodo, sehingga kita enggak ada masalah," ujar Ketua Fraksi Gerindra Ahmad Muzani kepada wartawan, Rabu, 3 November. 

Menyoal pergantian panglima TNI bukan dari Angkatan Laut, Muzani mengatakan sepenuhnya menjadi kewenangan presiden untuk menggilir. 

 

 

Untuk diketahui, sebelum Marsekal Hadi Tjahjanto dari Angkatan Laut terpilih Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dari Angkatan Darat. Sehingga semestinya, giliran panglima TNI dari Matra Angkatan Laut, yakni Laksamana Yudo Margono. 

 

"Atau presiden punya pikiran yang lain, tapi pada prinsipnya presiden memiliki kewenangan untuk menunjuk siapa pun dari matra manapun untuk menjadi calon panglima TNI," kata Sekjen Partai Gerindra itu. 

 

Muzani mengaku tak mengetahui alasan Jokowi memilih Andika Perkasa sebagai panglima TNI. "Saya tidak tahu karena saya tidak bisa menerka pikiran hati Presiden," katanya. 

Dia hanya menjelaskan, bahwa setelah pengumuman ini pimpinan DPR akan menggelar rapat untuk menentukan jadwal pelaksanaan fit and proper test di Bamus, kemudian pemanggilan calon panglima TNI oleh Komisi I DPR. 

 

Diketahui, Presiden Jokowi memilih Kasad Jenderal Andika Perkasa sebagai calon pengganti Hadi Tjahjanto.

"Presiden mengusulkan hanya satu nama calon untuk dapat persetujuannya," kata Ketua DPR Puan Maharani, Rabu 3 November.

"Kasad Jenderal Andika Perkasa," lanjut Puan.