Bagikan:

KALTENG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Katingan melakukan pendampingan terhadap pasangan selama 3 bulan jelang menikah. Upaya itu dilakukan untuk mencegah terjadinya stunting di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) tersebut.

"Upaya ini kami laksanakan melalui program pendampingan, konseling dan pemeriksaan kesehatan (PKPK) tiga bulan pranikah," kata Bupati Katingan Sakariyas di Kasongan, Kalteng, dikutip dari Antara, Minggu 11 September.

Dia mengatakan, PKPK bertujuan meningkatkan kesadaran dan pemahaman pasangan yang akan menikah tentang faktor penyebab, pencegahan hingga penanganan stunting.

"Selain itu untuk mendeteksi dini potensi terjadinya stunting sehingga dapat dilakukan pencegahan," ujar Sakariyas.

Program PKPK pranikah tiga bulan ini dilakukan oleh tim pendamping keluarga (TPK). Terdiri dari tiga unsur yaitu kader KB, PKK dan bidan atau petugas kesehatan.

Mereka diberikan tugas memberikan informasi, edukasi dan konseling secara virtual atau tatap muka kepada calon pengantin yang akan menikah.

Pemeriksaan terhadap calon pengantin meliputi tinggi badan, berat badan, lingkar lengan atas dan kadar hemoglobin (Hb) calon mempelai wanita.

Hasilnya, lanjut dia, dimasukkan ke aplikasi elektronik siap nikah dan siap hamil (elsimil). Pemeriksaan bisa dilakukan di fasilitas kesehatan terdekat.

Apabila dari hasil pemeriksaan itu kondisi kesehatan memenuhi syarat untuk hamil, TPK akan melakukan pendampingan untuk meningkatkan kesehatan mempelai wanita selaku calon ibu.

"Keberhasilan upaya menurunkan kasus stunting di Katingan yang saat ini masih di angka 24,18 persen, pada 2024 kami targetkan menjadi 14 persen. Ini memerlukan kerja keras dan kerja sama yang terintegrasi antar sektor," katanya.

Pemkab Katingan melalui Dinas Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana juga terus melakukan upaya pencegahan stunting, di antaranya melalui edukasi, penyuluhan dan pelayanan bagi bina keluarga balita, remaja dan lanjut usia.

Kemudian juga ada penanganan secara spesifik oleh Dinas Kesehatan ditambah dengan melaksanakan aksi integrasi konvergensi oleh Bappelitbang Katingan melalui analisis situasi, rencana kegiatan, "stunting crush" dan peraturan bupati tentang peran desa.

"Semoga melalui komitmen bersama ini, kita dapat mempercepat penurunan stunting di Kabupaten Katingan," tandasnya.