MAKASSAR - PT Festival Delapan Indonesia sebagai penyelenggara kegiatan pagelaran seni budaya dan hiburan Makassar International Eight Festival and Forum (F8) itu memastikan tidak menggunakan dana pemerintah atau APBD dalam pelaksanaan event tahunan tersebut.
Direktur PT Festival Delapan Indonesia Hilmy Zaky mengatakan kabar yang beredar soal pelaksanaan F8 Makassar menggunakan dana APBD itu disebutnya sebagai informasi keliru.
"Jadi perlu kami klarifikasi, sebelum menjalankan F8 kami susun RAB. Mulai dari produksi hingga artis-artis yang kita tampilkan. Dari rekapitulasi itulah jumlahnya sampai Rp8 miliar. Tapi itu sebatas RAB dari PT Festival Delapan dan itu (anggaran) yang akan kami cari untuk membiayai F8," katanya dilansir ANTARA, Sabtu, 10 September.
Hilmy menyatakan selama beberapa tahun terakhir ini pelaksanaan F8 sebelum pandemi COVID-19, juga menggunakan dana perusahaan dan dukungan dari berbagai pihak.
Dia tidak menampik Pemerintah Kota Makassar banyak memberikan bantuan dan dukungan dalam suksesnya kegiatan yang telah masuk agenda tahunan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melalui Top 10 Kharisma Event Nusantara (KEN) 2022.
"Rp8 miliar itu tidak bersumber dari APBD Makassar. Itu dana karena kami adalah swasta maka kami cari sendiri uangnya," katanya.
Selain itu, dijelaskan Hilmy jika masyarakat yang ingin menyaksikan langsung setiap kegiatan dalam F8 itu harus merogoh koceknya mulai dari tiket masuk yang dijual seharga Rp10 ribu termasuk pembelian tiket nonton untuk artis ibu kota seperti Padi Reborn dan lainnya mulai dari harga Rp200 ribu.
"Seperti Padi Reborn dan Gigi. Harga tiketnya Rp200 ribu untuk sekali penampilan. Juga ada tiket yang harganya Rp500 ribu. Bisa digunakan selama tiga hari di panggung konser musik di area zona 2 anjungan pantai Losari," terangnya.
Meski berkolaborasi dengan Pemkot Makassar, PT Festival Delapan Indonesia tetap membayar pajak.
SEE ALSO:
Kepala Dinas Pariwisata Makassar Muhammad Roem menegaskan pihaknya hanya memberikan dukungan kepada panitia dan tidak dalam bentuk anggaran dari APBD.
Dukungan itu, berupa sumber daya manusia. Misalnya talent, juga dukungan promosi atau publikasi kegiatan di beberapa media.
"Pemkot Makassar memberikan supporting dalam hal mempromosikan event F8. Terkhusus di acara pembukaan dan penutupan, selebihnya itu adalah anggaran yang memang dikelola oleh PT Festival Delapan," katanya.
Roem juga mengatakan gelaran Makassar F8 ini mendapat dukungan penuh dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
"Posisi pemerintah di dalam F8 baik pusat mau pun daerah adalah supporting. Pemerintah pusat di sini adalah Kemenparekraf juga memberikan supporting dalam beberapa item kegiatan. Begitu pun dengan Pemkot Makassar memberikan supporting dalam hal mempromosikan F8," ucapnya.