Jenderal Ukraina Klaim Pasukannya Tembus Garis Pertahanan Rusia Sejauh 50 Kilometer, Puji Drone Bayraktar Buatan Turki
Presiden Zelensky saat menemui tentara Ukraina. (Sumber: President.gov.ua)

Bagikan:

JAKARTA - Ukraina telah merebut kembali lebih dari 700 km persegi (270 mil persegi) wilayahnya di timur dan selatan selama serangan balasan kilat, seorang jenderal Ukraina mengatakan pada Hari Kamis.

Keuntungan itu, jika dikonfirmasi dan dipertahankan, akan menjadi pukulan serius bagi Rusia, yang menurut badan intelijen Barat telah menderita banyak korban.

Mereka juga akan menjadi dorongan besar bagi Kyiv, yang ingin menunjukkan kepada pendukung Baratnya, mereka dapat mengubah fakta di lapangan dengan paksa dan layak mendapat dukungan berkelanjutan.

Brigadir Jenderal Oleksiy Gromov mengatakan dalam jumpa pers, pasukan Ukraina telah maju hingga 50 kilometer (30 mil) di belakang garis Rusia dan merebut kembali lebih dari 20 desa di wilayah Kharkiv.

Dalam kesempatan tersebut, dia memuji peran drone Bayraktar buatan Turki.

"Unit infanteri musuh dan artileri bermotor yang tidak dilindungi oleh sistem pertahanan udara menjadi mangsa empuk bagi Bayraktar kami, yang jumlahnya selalu meningkat, terima kasih kepada para sukarelawan kami," ucap Gromov, melansir Reuters 8 September.

Terpisah, seorang pejabat Rusia mengatakan pasukan Moskow telah melakukan perlawanan keras, mencegah pasukan Kyiv mengambil setidaknya satu kota penting di wilayah Kharkiv. Reuters tidak dapat secara independen mengonfirmasi akun medan perang.

Malam sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah berbicara tentang 'kabar baik' di medan perang Ukraina timur,berterima kasih kepada tiga brigade atas apa yang disebutnya sebagai keberanian mereka.

Dalam pidato larut malam kepada bangsa, Presiden Zelensky mengatakan: "Minggu ini kami mendapat kabar baik dari Kharkiv Oblast. Anda semua kemungkinan besar telah melihat laporan tentang kegiatan pembela Ukraina baru-baru ini. Dan saya pikir setiap warga negara merasa bangga dengan pejuang kami."

Rusia telah mengonfirmasi pertempuran di wilayah wilayah Kharkiv tetapi belum mengonfirmasi kerugian teritorial, meskipun akun media sosial yang tidak diverifikasi yang dijalankan oleh para ahli militer Rusia, menyiratkan Moskow mengalami kemunduran dan perlu segera diperkuat.

Diketahui, wilayah Kharkiv berbatasan dengan Rusia dan kota utamanya, Kharkiv, telah berbulan-bulan dihantam rudal Rusia, setelah Moskow gagal merebutnya pada tahap awal invasi 24 Februari.