JAKARTA - Lembaga survei KedaiKOPI merilis survei brrtajuk 'Opini Publik Pada Pemimpin Perempuan'. Hasilnya ditemukan bahwa penerimaan publik terhadap presiden perempuan mengalami peningkatan dari 34,2 persen pada bulan November 2021 menjadi 55,5 persen pada bulan Agustus 2022.
Namun, penerimaan presiden perempuan masih lebih rendah dibanding penerimaan publik terhadap anggota legislatif perempuan dengan 76 persen, bupati/walikota perempuan 70,8 persen, Gubernur perempuan 68 persen, dan wakil presiden perempuan 64,7 persen.
"Ketika ditanyakan tentang permasalahan utama yang dihadapi oleh bangsa Indonesia, 62,4 persen responden yakin bahwa presiden perempuan mampu mengatasi permasalahan tersebut," ujar Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKOPI Kunto Adi Wibowo dalam diskusi Polemik MNC Trijaya, 3 September.
Kunto mengatakan, temuan ini menandakan bahwa perempuan dipersepsi memiliki kemampuan untuk mengatasi masalah yang merupakan salah satu kualitas penting sebagai pemimpin sebuah negara.
Selain itu, survei ini juga menanyakan kualitas karakter yang dimiliki oleh pemimpin-pemimpin negara perempuan di dunia, di mana menurut UN Women lebih berhasil menangani COVID-19.
Responden mengatribusikan kompetensi 8,5 persen, teliti 7,5 persen, dan ulet atau telaten 7,2 persen sebagai kualitas yang dimiliki pemimpin perempuan dalam memimpin negaranya keluar dari krisis COVID-19.
"Dari temuan ini publik percaya kualitas kepemimpinan dengan sifat feminin seperti teliti, telaten, dan ulet dipandang mampu mengatasi masalah yang konkret seperti COVID-19," kata Kunto.
Jika dibandingkan dengan jawaban mereka yang setuju pada kepemimpinan presiden perempuan, tambah Kunto, karakter yang menonjol adalah tegas dan berwibawa 25,3 persen, kebijakan pro-rakyat 20,5 persen, dan bijaksana 17,6 persen.
BACA JUGA:
"Di lain sisi, ketika ditanya kepemimpinan yang abstrak, publik merujuk pada sifat maskulin seperti tegas atau bijaksana," ucap Kunto.
Sementara Kelompok Generasi Z dengan rentang usia 17-24 tahun lebih banyak yang setuju presiden perempuan sebesar 62,3 persen dibanding dengan kelompok generasi milenial dengan 53,5 persen. Kemdmudian, generasi X 53,7 persen, dan generasi boomers 53,7 persen.
"Kita temukan bahwa generasi yang lebih muda ternyata lebih terbuka pada gagasan kepemimpinan perempuan dibanding mereka yang lebih tua," kata Kunto.
Survei KedaiKOPI diselenggarakan pada 3-18 Agustus 2022 di 34 provinsi di Indonesia. Sebanyak 1197 responden dipilih secara acak dengan menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error ±2,89 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Wawancara dilakukan secara tatap muka dengan menggunakan Computer Assisted Personal Interviewing (CAPI).