Bagikan:

JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta masih pikir-pikir terkait rencana pembukaan kembali sekolah dengan pembelajaran tatap muka pada awal tahun 2021. Pembelajaran tatap muka disekolah pada tahun depan sudah diizinkanKementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Menanggapi hal ini, Sekretaris Komisi E DPRD DKI, Jhonny Simanjuntak mendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menerapkan kembali pembelajaran tatap muka.

Alasannya, Jhonny melihat saat ini telah banyak anak yang kesulitan hingga merasa jenuh ketika mengikuti belajar daring selama delapan bulan. 

"Kita bisa lihat bahwa banyak anak-anak sekarang itu sudah jenuh dengan belajar di rumah. Karna kejenuhan itu, dalam usia pembentukan kan mereka ingin bergerak. Nah, mereka butuh suasana pertemanan sebagai anak-anak sekolah," kata Jhonny saat dihubungi, Senin, 23 November.

Belum lagi, kata Jhonny, keterbatasan kemampuan orang tua untuk membeli kuota internet dalam jumlah besar jadi faktor lain kesulitan belajar daring.

"Sistem pembelajaran jarak jauh itu enggak maksimal, ada dari faktor siswanya yang tidak punya smartphone, kuota internet, dan ada faktor kesulitan dari sekolahnya juga," kata dia.

Namun, Jhonny meminta Pemprov DKI mesti menerapkan prinsip kehati-hatian untuk mempersiapkan pembelajaran tatap muka di masa pandemi COVID-19.

"Kita bisa mulai dulu pembukaan sekolah dari anak SMA, bertahap. Dengan catatat sebelum itu dimulai,  sekolah panggil orang tua untuk menjelaskan protokol kesehatan serta dampak negatif jika tidak disiplin," jelas Jhonny.

Mendikbud Nadiem Makarim sebelumnya mengizinkan pemerintah daerah membuka sekolah atau melaksanakan kegiatan pembelajaran tatap muka mulai Januari 2021. 

Pembukaan sekolah ini tidak lagi didasari oleh zonasi penyebaran COVID-19 seperti yang pernah disampaikannya. Dengan adanya jeda waktu pemberlakuan pembelajaran tatap muka ini, Nadiem berharap pemerintah daerah dan pihak sekolah dapat mempersiapkan diri. 

Gubernur DKI Jakarta DKI Jakarta mengaku pihaknya belum bisa memutuskan dibukanya kembali sekolah dengan pembelajaran tatap muka. Mantan Mendikbud ini mengaku akan mengkaji lebih jauh kondisi penanganan COVID-19 di Jakarta selama bulan Desember.

"Kami akan konsultasi juga dengan ikatan-ikatan ahli di bidang kesehatan, di bidang pendidikan sehingga kepiutusan kita berdsarkan situasi di Jakarta. Jadi saat ini belum ada keputusan apakah bulan Januari itu akan mulai belajar di sekolah atau tidak, nanti kita akan komunikasi," ungkap Anies.