Tim SAR Perluas Area Pencarian 6 Penumpang Perahu Hilang
Tim SAR gabungan sedang melakukan pencarian terhadap keenam penumpang perahu tanpa nama di perairan Naikliu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur. (ANTARA/HO-Basarnas Kupang)

Bagikan:

KUPANG - Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Kelas A Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) memperluas area pencarian enam penumpang perahu tanpa nama yang hilang terbawa arus di perairan Naikliu dan Oepoli, Kabupaten Kupang.

"Operasi pencarian masih terus dilakukan Basarnas Kupang. Operasi pencarian sudah berlangsung hari kelima," kata Kepala Kantor SAR Kelas A Kupang I Putu Sudayana dilansir ANTARA, Jumat, 2 September.

Enam penumpang yang dilaporkan hilang saat dalam pelayaran dari Pelabuhan Bolok, Kabupaten Kupang menuju Pelabuhan Wini, Kabupaten Timor Tengah Utara pada Jumat (26/8).

Keenam warga Timor Tengah Utara itu menumpang satu unit perahu tanpa nama hilang kontak d perairan Naikliu dan Oepoli, Kabupaten Kupang setelah mengalami kerusakan mesin pada Minggu (28/8) dan hilang diduga terbawa arus hingga saat ini belum ditemukan.

Enam orang yang menumpang perahu itu yaitu Philipus Tumbas (57), Nando Sakunab (20), Regi Eko (29) dan Beny Bana (37), Oni Kase (27) dan Andi (54).

I Putu Sudayana mengatakan operasi pencarian terhadap para korban masih terus dilakukan tim SAR gabungan dari Kabupaten Timor Tengah Utara dan TNI AL, Polair Polda NTT, BPBD dan keluarga korban serta TNI AD.

Dia menjelaskan operasi pencarian dilakukan tim SAR gabungan dengan menggunakan KN Antareja milik Basarnas Kupang diperluas dari lokasi kejadian hingga ke wilayah perairan Atambua.

Menurut dia, tim SAR juga terus berkoordinasi dengan tim SAR Timor Leste yang bertugas di wilayah perbatasan Timor Leste dengan Indonesia di wilayah Kabupaten Belu untuk membantu melakukan pemantauan di sekitar wilayah perairan Timor Leste.

"Kami sudah melakukan kordinasi dan pihak Timor Leste juga telah bersedia untuk membantu melakukan pemantauan di wilayah perairan Timor Leste karena dikhawatirkan para korban terbawa arus ke perairan itu," kata I Putu Sudayana.