Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Luar Negeri China menuding partai berkuasa di Taiwan berusaha untuk meningkatkan ketegangan, usai sebuah drone sipil yang tidak dikenal ditembak jatuh pekan ini.

"Upaya Partai Progresif Demokratik untuk meningkatkan ketegangan tidak berarti apa-apa," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian pada briefing reguler, sebagai tanggapan atas pertanyaan tentang penembakan pesawat tak berawak, melansir Reuters 2 September.

Diberitakan sebelumnya, militer Taiwan untuk pertama kalinya menembak jatuh sebuah pesawat tak berawak sipil yang memasuki wilayah udaranya di dekat sebuah pulau kecil yang terletak di sebelah Kota Xiamen China pada Kamis 1 September. Dan ini sekaligus sebagai bukti dari janji untuk mengambil tindakan keras soal gangguan keamanan.

Insiden itu terjadi setelah Taiwan berulang kali mengeluhkan pelecehan oleh pesawat tak berawak yang datang dari China dan terbang tepat di dekat pulau Kinmen. Semua ini terjadi saat Beijing menggelar latihan militer di sekitar Taiwan.

Drone itu ditembak jatuh setelah memasuki ruang udara terbatas di dekat pulau kecil Lion, dan jatuh ke laut, menurut militer Taiwan.

Berbicara kepada wartawan, Perdana Menteri Taiwan Su Tseng-chang mengatakan Taiwan telah berulang kali mengeluarkan peringatan dan meminta 'mereka' untuk tidak melanggar batas pintu.

"Mereka berulang kali mengabaikan peringatan kami untuk pergi dan kami tidak punya pilihan selain melakukan pertahanan diri dan menembak. Ini adalah reaksi paling tepat setelah pengekangan dan peringatan berulang kali," kata Su Tseng-chang dikutip dari Channel News Asia.

Baik Taiwan maupun China tidak secara eksplisit mengatakan drone itu berasal dari China.