Bagikan:

JAKARTA - Ketegangan terjadi di Pulau Dongyin, salah satu daerah Taiwan yang berdekatan dengan China. Militer Taiwan coba mengusir drone asing dengan cara menembakan suar.

Insiden ini terjadi Kamis 28 Juli seperti diberitakan Channel News Asia. Ini sekaligus provokasi terbaru kepada Taiwan yang diduga dilakukan China.

Selama ini, China memang mengklaim kalau Taiwan adalah bagian dari mereka. Dan dalam dua tahun terakhir ini, ada peningkatan manuver militer China terhadap Taiwan.

Suar itu dilepas sebagai bentuk peringatan kepada pesawat tak berawak yang "melirik" pulau yang punya lokasi strategis dengan penjagaan ketat, kata Kementerian Pertahanan Taiwan.

Kementerian mengatakan pesawat tak berawak itu dua kali melirik ke wilayah udara pulau Dongyin, bagian dari kepulauan Matsu di lepas pantai provinsi Fujian China. Lokasi in dikendalikan Taiwan sejak berakhirnya perang saudara China pada 1949.

Kementerian mengaku "tidak mengesampingkan" bahwa pesawat tak berawak itu sedang menyelidiki pertahanan pulau itu untuk melihat reaksi apa yang dihasilkannya.

Komando Dongyin menembakkan suar ke drone untuk memperingatkannya, kata kementerian itu, tanpa mengidentifikasinya lebih lanjut.

Seorang pejabat senior yang mengetahui perencanaan keamanan di wilayah tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa itu adalah drone China, kemungkinan salah satu drone CSC-005 baru negara itu.

Taiwan tidak mempublikasikan rincian kehadiran militernya di sana. Namun Komando Area Dongyin telah berada di garis depan pertahanan Taiwan sejak 1950-an.

Ini adalah wilayah paling utara yang dipegang Taiwan, berada di ujung atas Selat Taiwan, titik tersedak yang harus dilalui oleh setidaknya sebagian dari kekuatan invasi China.

Pakar militer percaya pasukan Dongyin dilengkapi dengan rudal anti-kapal Hsiung Feng II buatan Taiwan serta rudal permukaan-ke-udara Sky Bow II.