Warga Asmat Papua Meninggal Akibat DBD Jadi 3 Orang
Petugas mengasapi kawasan pemukiman untuk memberantas nyamuk Aedes Aegypti penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD). (Antara-Iggoy el Fitra)a

Bagikan:

PAPUA - Warga Kabupaten Asmat, Papua, yang meninggal akibat demam berdarah dengue (DBD) bertambah menjadi tiga orang.

Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Asmat, Darsono, mengaku warga yang meninggal akibat DBD sejak Rabu 31 Agustus bertambah menjadi tiga orang.

Dari 181 orang yang terkena DBD tercatat 163 orang sembuh, 10 orang menjalani rawat jalan, empat orang dirawat di RSUD Asmat di Agats dan seorang dievakuasi ke Timika serta tiga orang meninggal.

Secara kumulatif warga yang terkena DBD tersebar di Distrik Agats, Jetsy, Suru-suru dan Distrik Akad.

"Dinas Kesehatan Asmat sudah melakukan berbagai upaya sudah dilakukan baik itu sosialisasi, pemberian obat pembunuh jentik nyamuk atau abatisasi dan pengasapan atau fogging," kata Darsono, dikutip dari Antara.

Ia mengatakan bertambahnya warga yang meninggal akibat DBD akibat pihaknya sempat menghentikan sementara pengasapan karena khawatir terjadi resistenai.

Namun ternyata, kata Darsono, kasusnya meningkat hingga warga yang meninggal bertambah.

Ketika dihubungi dari Jayapura, kata Darsono, saat ini pihaknya membutuhkan obat abate dan obat untuk fogging.

Petugas kesehatan kesulitan meminta masyarakat membuang air yang sudah ada jentik nyamuknya mengingat sulitnya mendapat air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Masyarakat mengandalkan air hujan untuk memenuhi kebutuhan air bersih yang ditampung dalam bak-bak penampungan termasuk ember dan lainnya sehingga sulit bagi kami meminta untuk dibuang," tandasnya.