70 Orang Alami DBD di Kabupaten Asmat, Dinkes Akui Terkendala Kebiasaan Warga Simpan Air Hujan di Ember Rawan Jentik
Pemeriksaan jentik nyamuk DBD di tandon air milik warga di Distrik Agats, Kabupaten Asmat, Papua, Jumat 22 Juli. (Antara-Dinkes Asmat)

Bagikan:

PAPUA - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Asmat, Provinsi Papua menyatakan sebanyak 70 orang warga daerah itu saat ini dilaporkan terkena penyakit deman berdarah dengue (DBD).

Kepala Dinkes Kabupaten Asmat Jonathan Kambu mengakui terjadi peningkatan kasus DBD dan saat ini menyerang tiga distrik di Asmat,  yakni Distrik Agast, Jetsy dan Suru-suru.

"Dari 70 kasus tercatat satu orang meninggal dan saat ini dua orang dirawat di RSUD Agast dan satu orang di rujuk ke RSUD Timika serta 14 orang rawat jalan," katanya saat dihubungi, Jumat 22 Juli.

Ia menjelaskan status kejadian luar biasa (KLB) DBD di Kabupaten Asmat terjadi sejak tanggal 18 Juni 2022 lalu.

Dinkes Asmat saat ini terus melakukan edukasi ke masyarakat sekaligus dilakukan pengasapan serta pemberian obat pembunuh jentik nyamuk.

"Petugas kesehatan terus mendatangi rumah warga untuk mengedukasi agar bak-bak penampungan air ditutup agar tidak menjadi sarang nyamuk, " ujarJonathan.

Kepala Seksi Surveilen dan Imunisasi Dinkes Asmat Darsono menambahkan, pihaknya mengalami kendala saat meminta masyarakat menerapkan 3M. Pasalnya air bersih di Kabupaten Asmat masih sulit diperoleh.

Dia menjelaskan, umumnya masyarakat di Asmat menyimpan air bersih di dalam tandon, ember atau tempat apa saja yang bisa menampung air yang diperoleh saat hujan turun.

"Pihaknya mengaku dilematis untuk meminta masyarakat membuang air yang mereka tampung saat diketahui ada jentik nyamuk sehingga berharap agar tempat penampungan air ditutup," demikian Darsono.